TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM — Kota Pagar Alam terancam terisolir akibat longsor yang terjadi dihampir semua akses jalan masuk maupun keluar wilayah ini.
Longsor terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang hampir terjadi setiap hari di Pagar Alam.
Bahkan dalam beberapa pekan terakhir ini saja sudah beberapa kali bencana tanah longsor terjadi di Kota Pagar Alam.
Parahnya lagi lokasi titik longsor tersebut berada dihampir semua akses jalan masuk dan keluar Kota Pagar Alam.
Seperti jalur utama yaitu jalur penghubung Kabupaten Lahat-Kota Pagar Alam tepatnya Liku Endikat dan Lematang Indah sudah terjadi beberapa kali longsor.
Selain itu jalur alternatif yaitu Kecamatan Gumai Ulu-Pagar Alam juga sudah ada titik yang longsor.
Bahkan kemarin, Jumat (19/1/2024) jalur alternatif lain yaitu Kecamatan Kota Agung-Kota Pagar Alam juga longsor.
Tidak hanya itu, jalur Tanjung Sakti-Kota Pagar Alam juga mengalami longsor.
“Jika semua jalur tersebut dalam waktu bersamaan terjadi bencana longsor maka akan mengakibatkan Kota Pagar Alam terancam terisolir,” ujar Rendi (40) warga Pagar Alam.
Untuk itu Pemkot Pagar Alam harus menyiapkan solusi jika hal tersebut terjadi. Karena ancaman tanah longsor memang menjadi momok masyarakat Kota Pagar Alam.
Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Walikota Pagar Alam H Lusapta Yudha Kurnia mengatakan, Pemkot Pagar Alam sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi bencana longsor di seluruh kawasan Kota Pagar Alam.
“Kita sudah memitigasi bencana diseluruh wilayah Kota Pagar Alam. Kita juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Hal ini agar saat terjadi bencana maka semua pihak akan bergerak cepat agar tidak mengganggu semua aktivitas masyarakat Kota Pagar Alam,” ujarnya.
Bahkan Pemkot Pagar Alam sudah menyiapkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor jika bencana tersebut terjadi di jalur-jalur keluar dan masuk Kota Pagar Alam.