JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rampung mengadakan pertemuan politik dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022) siang.
Pertemuan digelar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat.
“Insya Allah ini (pertemuan politik) penanda bahwa kami (Anies-AHY) siap jalan bersama-sama ke depan,” ujar Anies, didampingi AHY, Jumat.
Anies menegaskan, silaturahmi dengan AHY bukanlah sebuah akhir. Pertemuan itu, kata dia, merupakan sebuah awal yang baru.
Ia mengakui bahwa hubungannya dengan AHY sudah terjalin sejak lama.
Menurut Anies, dirinya sudah berinteraksi dengan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak AHY masih berstatus TNI.
“Kami berinteraksi sudah amat panjang ketika Mas AHY di TNI, saya di kampus. Kami sudah berinteraksi, kami berinteraksi panjang, terbangun intimacy, terbangun trust,” kata Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies juga mengaku sudah bersilaturahmi dengan Partai NasDem. Kemudian, ia juga mengaku bakal berkomunikasi dengan Partai PKS.
Anies menyebut komunikasi dengan kedua partai itu diharapkan bisa membangun Indonesia yang lebih baik.
“Insya Allah percakapan dengan PKS yang nanti membangun semua aliran baru di dalam kita membangun Indonesia yang lebih baik,” tuturnya.
Adapun Anies resmi diusung menjadi calon presiden (capres) Partai Nasdem.
Pengumuman itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Dalam acara deklarasi itu, Paloh juga membebaskan Anies memilih calon wakil presidennya.
Sementara itu, kader Partai Demokrat mendorong AHY untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun, keputusan AHY bakal menjadi capres atau cawapres dalam kontestasi elektoral mendatang belum diputuskan.
Anies dan AHY digadang-gadang bakal dipasangkan dalam Pilpres 2024 mendatang jika bangunan koalisi Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat terbentuk.