Dibekap Persoalan Asmara, Siswi SMA di Pagaralam Tewas Gantung Diri, Begini Kronologinya

Pagaralam, Sumselupdate.com – Diduga kuat karena dibekap persoalan asmara, seorang siswi SMA di Kota Pagaralam nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggunakan selendang batik.

Peristiwa yang terjadi di bedeng M Basir di Dusun Sukacinta, RT04, RW04, Kelurahan Atung Bungsu, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Kamis (16/3/2023) pagi, menghebohkan masyarakat setempat.

Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Irawan, SIk melalui Kasat Reskrim AKP Mursal Mahdi, SE, MM mengatakan, korban gantung diri itu Mawar (17), bukan nama sebenarnya, siswi SMA yang tinggal di Semidang Alas, Kelurahan Jokoh, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam.

AKP Mursal Mahdi, SE, MM yang didampingi Kapolsek Dempo Selatan AKP Kasmini, SH serta Kasi Humas Kompol Wempy A Kayadu, SH mengatakan, selama ini Mawar mengontrak di bedeng M Basir.

Menurut Kasat, sehari sebelum mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, tepatnya pada Rabu (15/3/2023) sekitar pukul 17.30 WIB, Mawar pulang dari rumah bibinya.

Nah, sejak pulang dari rumah bibinya itu, Mawar mengunci diri di dalam kamar.

Keesokan harinya tepatnya pada Kamis (16/3/2023), sekitar pukul 10.30 WIB, Adelia (17) dan Mirnianti (17), teman sekolah pulang dari sekolah ingin melihat korban.

Keinginan Mirnianti bertemu dikarenakan Mawar sudah beberapa hari tidak sekolah. Selanjutnya, temannya korban memanggil Mawar.

Akan tetapi dari dalam kamar tak ada sahutan sama sekali. Kedua teman yang penasaran ini kemudian berusaha melihat dari balik jendela.

Betapa terkejutnya Adelia dan Mirnianti, saat melihat dari jendela, didapati tubuh temannya itu sudah tergantung kaku.

Sontak melihat pemandangan mengerikan itu, Adelia dan Mirnianti berteriak dan meminta bantuan warga sekitar.

Teriakan kedua siswi SMA itu mengundang konsentrasi massa. Melihat hal tersebut warga sekitar langsung menurunkan tubuh Mawar.

Pada saat ditemukan Mawar dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi tergantung di kayu atap kamarnya dengan ketinggian 2,5 meter dengan posisi leher terikat kain selendang batik berwarna coklat.

Selanjutnya Mawar segera dilarikan ke Rumah Sakit Besemah Kota Pagaralam untuk dilakukan tindakan medis.

Namun oleh dokter piket gadis belia itu dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di RS Besemah Kota Pagaralam.

Dari hasil pengecekan didapati bekas jeratan di bagian leher korban dengan panjang 26 sentimeter, kuku pada jari tangan korban membiru, kondisi gigi korban tampak sedang menggeram, dan kemaluan korban mengeluarkan cairan.

Pada pukul 13.00 WIB, jenazah korban dibawa ke rumah duka oleh keluarganya dengan menggunakan mobil milik keluarga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *