Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penguatan dollar Amerika Serikat (AS) telah memukul nilai tukar seluruh mata uang di dunia, termasuk Indonesia. Penguatan dollar AS itu tak lepas dari kebijakan Bank Sentral AS yang menaikkan suku bunga acuannya.
“Indeks dollar mengalami penguatan hingga 110. Kalau dollar menguat berarti lawan mata uang lainnya, terutama emerging market, mengalami depresiasi. Semakin kuat dollar berarti lawannya semakin melemah,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (26/9/2022).
Ia menjelaskan, tekanan pasar keuangan global yang sempat mereda kembali mengalami bergejolak, terutama di sepanjang September 2022. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan moneter Federal Reserve atau The Fed yang masih tetap hawkish.
Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 22 September 2022, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi di kisaran 3 persen-3,25 persen. Adapun diproyeksikan hingga akhir tahun suku bunga The Fed akan naik mencapai 4,4 persen
Kebijakan moneter bank sentral AS
Baca Juga : Kondisi Polisi Korban Ledakan Bahan Mercon di Sukoharjo, Alami Luka Bakar 70 Persen