Impor Beras Tahap Dua 300.000 Ton Masuk RI, Tak Ada dari India

Jakarta – Perum Bulog mengatakan impor beras tahap dua sudah hampir selesai. Sebanyak 300.000 ton beras impor sudah masuk Indonesia.

Untuk diketahui, Perum Bulog mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional untuk melalukan impor beras sebanyak 2 juta ton. Pasokan beras impor itu untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) yang harus tetap terjaga 1,5 juta ton pada akhir tahun.

“Yang sudah masuk hampir 300.000 ton (impor beras tahap dua),” kata Sekretaris Perum Bulog Awaludin Iqbal, kepada detikcom, Senin (17/7/2023).

Iqbal menyebut, impor beras tahap dua ini dibeli dari tiga negara dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan. “Nggak ada (dari India), itu Thailand Vietnam dan Pakistan. Sudah mulai masuk sudah hampir selesai,” jelasnya.

Ia mengatakan untuk tahap ketiga juga akan dilakukan impor beras sebanyak 300.000 ton yang sudah berkontrak. Tahap ketiga itu juga tercatat belum berkontrak dengan India.

“Jadi kita ini sudah kontrak 500.000 (impor tahap 1)-300.000 (impor tahap 2)-300.000 (impor tahap 3), dari total izin impor 2 juta. Yang (kontrak) kedua dan ketiga ini India tidak ada,” terangnya.

Artinya secara total impor beras, yang sudah masuk di Indonesia sebesar 700.000 ton sampai 800.000 ton. Targetnya sampai akhir tahun, Bulog bisa merealisasikan impor sebanyak 2 juta ton sesuai penugasan dari pemerintah.

“Iya terus terusan itu, artinya kan keseluruhan wilayah langsung. Kurang lebih yang sudah masuk itu lebih 700.000 sampai 800.000. Itu kan 2 juta, ya sudah bertahap kita juga kita sampaikan bertahap,” jelasnya.

Perum Bulog mendapatkan tugas mengimpor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023. Importasi ini dilakukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). Karena Bulog mendapatkan amanah agar memiliki stok di akhir tahun 1,5 juta ton.

Impor yang sudah dilakukan pada tahap pertama sebesar 500.000 ton yang dibeli dari Vietnam, Thailand, Pakistan dan India. Impor ini dilakukan pada awal tahun 2023 untuk kebutuhan bantuan sosial beras selama tiga bulan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *