TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS — Warga dihebohkan dengan kembali munculnya buaya jenis cucut sepanjang lebih kurang 3 meter di aliran Sungai Ketuan Desa Sadar Karya Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel.
Kemunculan hewan buas tersebut membuat warga khawatir sebab beberapa tahun sebelumnya sudah ada dua orang yang meninggal dunia akibat diterkam buaya.
Kini, buaya tersebut pertama kali muncul dan diketahui warga saat aliran Sungai Ketuan meluap, akibat tingginya intensitas air hujan beberapa hari yang lalu.
Kepala Desa (Kades) Sadarkarya, Dian Purnama mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi, beberapa hari yang lalu, mengakibatkan aliran Sungai Ketuan di Desa Sadarkarya meluap.
Akibat meluapnya aliran Sungai Ketuan tersebut lanjut Kades, buaya bermoncong panjang atau jenis cucut sepanjang lebih dari 3 meter, muncul dan naik ke kebun karet milik warga.
“Pertama kali diketahui warga, buaya ini naik ke kebun karet warga yang waktu itu ikut terendam banjir,” kata Kades kepada Sripoku.com, Rabu (24/01/2024).
Dikatakan Kades, lebih dari sepekan setelah hari pertama kemunculan, buaya tersebut terus menampakkan dirinya dan sempat menjadi tontonan bagi warga baik warga lokal maupun warga dari luar Desa Sadarkarya.
“Kurang lebih seminggu, buaya ini di lokasi yang sama di bawah jembatan di Sungai Ketuan di Desa kami, meskipun saat banjir sudah surut, dan menjadi tontonan warga,” jelas Kades.
Tak hanya menjadi tontonan sambung Kades, kemunculan buaya di Sungai Ketuan tersebut, juga kerap menjadi bahan mainan bagi anak-anak, dengan memberikan makan menggunakan iman mati.
“Anak-anak sering ngasih makan ikan mati yang ditali pakai nilon, kemudian di lempar ke sungai. Kadang juga ada dari warga luar, yang sengaja datang membawa ikan mati,” ungkap Kades.
Ditambahkan Kades, hanya saja untuk beberapa hari terakhir ini, buaya sepanjang lebih dari 3 meter tersebut, tak lagi menampakan dirinya ke permukaan sungai.
“Beberapa hari ini sudah tidak nimbul lagi, tapi kemungkinan besar buaya tersebut masih ada di sekitar jembatan. Karena disini ada pintu kolam ikan, yang biasa tempat menunggu ikan mati,” ucap Kades.
Kemudian disinggung apakah sudah ada korban jiwa akibat kemunculan buaya cucut tersebut. Kades mengaku, untuk yang terbaru, belum ada laporan adanya korban jiwa akibat keganasan buaya tersebut.
“Dulu pernah ada, disepanjang aliran Sungai Ketuan ini sudah 2 orang tewas di terkam buaya. Pertama sekitar 3 tahun lalu, korbannya anak-anak, kemudian 2 tahun lalu korbannya orang dewasa. Semuanya meninggal dunia,” tegas Kades.
Namun masih kata Kades, setelah kejadian tersebut, tak ada lagi buaya yang menampakkan dirinya di aliran Sungai Ketuan ini, dan masyarakat pun sudah berani beraktivitas di sungai tersebut.
“Setelah itu, tidak ada lagi. Warga pun sudah berani mancing atau mencari ikan di sungai ini. Tapi setelah banjir kemarin, buaya itu kembali muncul,” imbuh Kades.
Lebih lanjut Kades menyampaikan, untuk itu dihimbau kepada warga untum lebih berhati-hati saat melintas atau akan beraktivitas di Sungai Ketuan tersebut, terkhususnya bagi warga yang memiliki kebun karet di sepanjang sungai ini.
“Karena, tidak menutup kemungkinan buaya ini masih di sekitar sungai ini, dan bisa membahayakan keselamatan warga,” tutup Kades.