Sriwijaya FC Waspadai Kebangkitan PSPS, Kejar Happy Ending Putaran Pertama Liga 2

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -Meskipun laga ke tujuh grup wilayah barat Liga 2 antara Sriwijaya FC vs PSPS ditunda 2 pekan, Tim kebanggaan masyarakat Sumsel Sriwijaya FC tetap semangat “ngotot” untuk mempertahankan harga diri memetik victory point di kandangnya.

Pelatih kepala Sriwijaya FC Liestiadi pun selalu mengingatkan pasukannya yang dimotori kapten tim Amirul Mukminin untuk tidak underestimate terhadap kekuatan lawan yang bakal dihadapi.

| Baca Juga : PSSI Minta Rekomendasi Pelatih Timnas U-23 di SEA Games ke Shin Tae-Yong

Bacaan Lainnya

Apalagi saat ini Tim Laskar Wong Kito untuk menghadapi laga ini tentunya sepakat tetap mewaspadai kemungkinan kebangkitan PSPS yang baru mengantongi 1 poin.

PSPS yang berjuluk Askar Bertuah ini dari enam kali bertanding belum pernah menang, 1 kali seri, dan 5 kali mengalami kekalahan.

Sementara, Sriwijaya FC yang punya target terus mengejar kesempatan meraih victory point dan sekaligus mempertahankan harga diri main di laga kandang ini.

Seyogyanya jadwalnya laga Sriwijaya FC vs PSPS Riau digelar Sabtu (8/10/2022) pukul 15.30 di Stadion Atletik 1 JSC Palembang.

“Ya kita berusaha yang terbaik agar dapat 3 point dan menjaga asa agar lolos 6 Besar,” tegas Pelatih kepala Sriwijaya FC, Liestiadi kepada Sripoku.com, Jumat (7/10/2022).

| Baca Juga : Pencapaian Timnas Indonesia pada 2022 Jadi Sorotan Media Asing

Liestiadi kelahiran Medan, Sumatera Utara, 14 Oktober 1968 yang tak mau jumawa menghadapi semua bakal. Lawan mengingatkan untuk mewaspadai kekuatan PSPS terutama eks pemain SFC musim lalu Rio Hardiawan Cs saat dilatih coach Nil Maizar.

“Untuk pemain PSPS, semua pemain mereka kita waspadai terutama eks Sriwijaya tahun lalu,” pesan Liestiadi.

Seperti diketahui PSPS yang saat performanya menurun berada di juru kunci dan sementara dipegang asisten pelatih Riswandi tentu berpengaruh ke psikologi.

Setelah Manajemen Askar Bertuah mencopot coach Yusup Prasetiyo, pelatih fisik, Suwanda dan analis performa, Fajrullah.

“Riswandi pelatih muda dan berpengalaman di pembinaan usia muda. Saya rasa dia sudah punya taktik yang baik untuk meredam kekuatan kita,” papar Liestiadi yang mantan pelatih Persikabo.

Keputusan PT. Liga indonesia Baru (PT LIB) selaku penyelenggara kompetisi liga Indonesia menyatakan penundaan dua pekan terhadap pelaksanaan liga 2 tidak serta merta membuat klub duduk bersantai.

Pelatih kepala Sriwijaya FC, Liestiadi menjadikan dua pekan penundaan ini sebagai kesempatan untuk tetap menggelar latihan fokus membenahi segala kekurangan tim asuhannya.

“Kita akan tetap latihan dan benahi segala kekurangan. Baik taktik maupun fisik,” kata Lies.

| Baca Juga : Mantap! Shin Tae-yong Belum Kalah di Ajang Resmi Bersama Timnas U-20

Sebagai tim peserta kompetisi Liga 2, tim SFC mengikuti saja apa yang telah diputuskan PT. Liga indonesia Baru selaku regulator kompetisi liga Indonesia dengan menyatakan penundaan dua pekan terhadap pelaksanaan liga 2 yang merupakan dampak tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang.

“Ikuti saja kalo sudah jadi kebijakan PT Liga,” kata mantan asisten pelatih Timnas Indonesia.

Liestiadi kelahiran Medan, Sumatera Utara, 14 Oktober 1968 menekankan ke depannya pasukan Sriwijaya FC ini dalam bertandingnya tidak lagi hanya mengandalkan gol dari bola-bola mati, melainkan juga dari open play.

“Kalau bisa sumber gol-gol kita itu dari permainan terbuka,” kata mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia.

Sriwijaya FC yang berusaha mengejar target posisi dua besar, masih menyisakan dua laga sisa. Selain jadwalnya Sriwijaya FC vs PSPS Riau Sabtu (8/10/2022) pukul 15.30 di Stadion Atletik JSC Palembang.

Kemudian laga tandang yang tertunda lantaran stadion Teladan Medan kebanjiran, Karo United vs Sriwijaya FC di Stadion Teladan Kota Medan, Minggu (16/10/2022) pukul 16.00 di Stadion Teladan Kota Medan.

| Baca Juga : Petisi Iwan Bule Mundur dari Ketum PSSI Muncul, Ribuan Orang Tanda Tangan

Namun kedua laga sisa putaran pertama ini ditunda dua pekan. PT LIB menunda laga baik itu Liga 1 maupun Liga 2 hal ini masih terkait tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan korban ratusan orang.

SFC yang kini berada di peringkat ke tiga klasemen sementara grup wilayah barat dengan mengantongi 11 poin, dan 6 kali bertanding, 3 kali menang, 2 kali bermain seri dan 1 kali kalah.

Sedangkan PSPS di juru kunci dengan baru mendapatkan 1 poin, dari enam kali bertanding, satu kali bermain seri dan 5 kali kalah.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *