Jakarta – Desakan yang meminta agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule kian menguat. Petisi dibuat dan kini sudah ditandatangani ribuan orang.
Permintaan itu muncul buntut Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022). Kerusuhan suporter usai kekalahan Arema melawan Persebaya Surabaya membuat situasi dan kondisi di Stadion Kanjuruhan, Malang, itu pecah.
Tercatat 131 orang meninggal dunia atas tradegi tersebut. Sementara sisa lainnya, mengalami luka-luka dan masih berada di rumah sakit.
PSSI sebagai induk olahraga sepakbola diminta untuk bertanggung jawab, secara khusus kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang juga diminta mundur dari jabatannya.
Lewat petisi Change.org, desakan untuk mundur pun semakin menguat. Bahkan setelah empat hari kejadian hingga berita ini diturunkan petisi sudah ditandatangani 1.662 orang.
| Baca Juga : PSSI Minta Rekomendasi Pelatih Timnas U-23 di SEA Games ke Shin Tae-Yong
Adapun mereka menandatangani petisi tersebut dengan alasan yang beragam. Salah satunya, Fahrud Dien, yang menilai pemimpin harus berani bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi
“Pemimpin harus mengambil porsi tanggung jawab terbesar,” tulisnya.
“Peduli dengan kemanusiaan dan masa depan PSSI. Ketum harus malu dan mundur,” tulis Niel Makinuddin.
“Dia telah gagal memimpin PSSI,” tulis Khen Elstar
Takdir Ilahi mengungkapkan hal senada dalam kolom komentar Change. Org. “Saya menandatangani ini karena PSSI di bawah komando Iwan Bule tidak becus dalam mengurus persepakbolaan Indonesia.”
Sejauh ini, PSSI sendiri menilai tragedi Kanjuruhan merupakan salah oknum. Mereka bahkan meyakini tak akan ada sanksi yang diberikan oleh FIFA kepada Indonesia terkait tragedi memilukan tersebut.
“Ini hanya oknum saja yang salah. Pemerintah dan polisi sudah meresponsnya dengan positid, semoga diapresiasi FIFA. Ini kesalahan oknum,” kata anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh, dalam jumpa pers pada Selasa (4/10) kemarin.