Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sebelumnya menyatakan bahwa kompetisi Liga 1 2022-2023 dihentikan selama satu pekan menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 125 orang.
Terkini, melalui pernyataan di laman resmi PSSI, Mochamad Iriawan menegaskan bahwa Liga 1 2022-2023 dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan.
“Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022-2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan,” ujar Mochamad Iriawan, Senin (3/10/2022).
Pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut juga mengungkapkan hukuman Arema FC, yakni dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi Liga 1 2022-2023.
“Selain itu, tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini,” ujar dia.
Perubahan penghentian sementara Liga 1 2022-2023 ini bisa jadi karena tim investigasi sedang melakukan penyelidikan tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga : KPAI: Tragedi Kanjuruhan Berdampak Berat pada Kejiwaan Korban Anak
Selain itu, ada arahan dari Presiden Jokowi yang meminta PSSI untuk menghentikan Liga 1 2022-2023 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.
“PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak,” kata Mochamad Iriawan.
“Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai hari ini,” katanya.
Tim investigasi yang dibentuk telah mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (2/10) yang notabene tempat insiden meninggalnya ratusan suporter sesuai laga Arema vs Persebaya.
Selain tim investigasi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendi, Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Nico Afinta, Ketua Komdis Erwin Tobing, dan Dirut LIB Ahmad Hadian Lukita juga turut hadir di lokasi kejadian.
Selain itu, pemerintah juga sudah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tragedi Kanjuruhan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.