JAKARTA, KOMPAS.com – Penanganan imbas tembok roboh di Madrasah Tsanawiyah (Mts) Negeri 19 di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, terus dilakukan hingga Jumat (6/10/2022).
Sejumlah personel gabungan dari petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan Sumber Daya Air (SDA) tampak mengangkut sejumlah barang dari dalam kelas.
Petugas mengeluarkan sejumlah bangku dan meja belajar yang ada di dalam kelas untuk diletakkan di lapangan sekolah.
Sedangkan beberapa petugas lainnya terlihat sibuk membersihkan lumpur dan puing sisa banjir yang terjadi di MtsN 19 pada Kamis, petang.
Para petugas menyikat dan menyiram lantai kelas dengan air untuk membersihkan lumpur sisa banjir.
Proses pembersihan hanya dilakukan pada sejumlah kelas yang berada di lantai dasar.
Adapun untuk lokasi tembok MTsN 19 yang roboh tidak dibersihkan karena masih diberi garis polisi.
Dengan demikian, puing sisa tembok yang roboh tampak masih berserakan, baik di dalam sekolah maupun di jalan akses permukiman warga.
Diberitakan sebelumnya, tembok MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh pada saat hujan deras melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota, Kamis (6/10/2022) sore.
Tembok yang menjadi pembatas antara area sekolah dengan permukiman warga itu roboh akibat banjir yang menggenangi kawasan tersebut.
Tembok yang terdorong arus banjir menimpa sejumlah anak yang sedang bermain hujan di baliknya. Tiga siswa tewas di tempat kejadian.
Ketiganya bernama Dicka Safa Ghifari (13), Muh Adnan Efendi (13), dan Dendis Al Latif (13).
Sementara, dua orang mengalami luka-luka, yakni bernama Adisya Daffa Alluti (13) dan Nabila Ika Fatimah (15).