Persiapan Kunjungan Presiden RI, Kadispora Bersihkan Kanjuruhan tapi Lokasi Kejadian dan Barang Bukti Tak Disentuh

Presiden Joko Widodo berencana terbang ke Malang untuk mengunjungi langsung lokasi Tragedi Kanjuruhan, Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Ia akan melihat langsung lokasi tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia yang menewaskan 125 orang.

Selain itu ia juga akan mengunjungi korban dan memberikan santunan yang meninggal kepada ahli warisnya.

Untuk menyambut kedatangan RI-1, Pemerintah Kabupaten Malang berinisiatif melakukan bersih-bersih di sekitar halaman Stadion Kanjuruhan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan T, MSi memastikan bersih-bersih dilakukan secara seksama.

Ia menjamin lokasi kejadian dan barang bukti didalamnya tidak tersentuh.

“Ini bukan mulai pembersihan tapi karena menyambut RI 1 besok. Jadi sampai-sampah yang tidak perlu seperti plastik-plastik yang tidak enak dipandang mata dibersihkan. Hanya sebatas itu tidak yang ter-police line,” ujarnya kepada Kompas.com.

Baca Juga : Vivo V25e Resmi di Indonesia, Harga Rp 4 Jutaan

Kebijakan tersebut sesuai dengan instruksi presiden untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus Tragedi Kanjuruhan.

Sebagai bentuk dukungan terhadap instruksi presiden tersebut, Pemerintah Kabupaten Malang menggelar rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Diputuskan bahwa sampai investigasi selesai maka Pemkab akan ikut mengawasi dan memastikan lokasi kejadian benar-benar steril.

“Semua kegiatan yang bersifat mendatangkan keramaian utamanya bertempat di stadion ini ditunda selama satu bulan. Jadi steril tidak ada kegiatan,” tegasnya.

 

Nazarudin Hasan menjelaskan kembali, adapun proses bersih-bersih hanya akan dilakukan di luar garis polisi. Proses pembersihan pun dipantau ketat dan dilakukan secara terorganisir.

“Kami hanya membersihkan yang tidak terkena garis polisi karena ada larangan dari tim Polda maupun di Mabes semua alat-alat bukti jangan dulu dibersihkan termasuk utamanya stadion dalam yang kami tidak berani,” ungkap Nazarudin Hasan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *