Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Rabu (5/10/2022) pagi hari kembali dibuka menguat. Ini melanjutkan apresiasi mata uang Garuda pada sesi perdagangan Selasa (4/10/2022) kemarin.
Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp 15.193 per dollar AS, menguat dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.248 per dollar AS. Terpantau rupiah terus bergerak di zona positif pada awal perdagangan. Pada 10.30 WIB, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 15.205 per dollar AS, menguat 0,28 persen.
Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan tidak terlepas dari konsolidisasi dollar AS. Terpantau indeks dollar AS terus mengalami koreksi, setelah sempat menyentuh level tertinggi beberapa waktu lalu. “Ini sebagai dampak dari pelemahan data ekonomi AS,” kata Ariston, kepada Kompas.com, Rabu.
Baca Juga : OJK Sebut Ada Kemungkinan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang
Menurutnya, hasil survei aktivitas manufaktur AS bulan September yang menurun beberapa waktu lalu, memicu ekspektasi bank sentral AS akan mempertimbangkan mengerem kenaikan suku bunga acuan AS. Ini terlihat dari menurunnya tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun dari kisaran tertinggi 4 persen ke kisaran 3,6 persen.
Sentimen tersebut kemudian turut mendongkrak nilai tukar sejumlah mata uang Asia lain terhadap dollar AS, mulai dari dollar Taiwan (apresiasi 0,43 persen), won Korea Selatan (apresiasi 0,31 persen), rupee India (apresiasi 0,44 persen), yuan China (apresiasi 0,13 persen), hingga ringgit Malaysia (apresiasi 0,12 persen).
Di tengah tekanan terhadap dollar AS, Ariston bilang, kekhawatiran inflasi tinggi akan memperlambat perekonomian global dan Indonesia masih bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah hari ini. “Rupiah masih berpeluang menguat ke kisaran Rp 15.200, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.280,” ucap Ariston.