JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 21 bangunan semipermanen hangus terbakar di Jalan Cikini Kramat, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022) dini hari.
Salah satu warga yang rumahnya terdampak kebakaran, Amelia (43), menceritakan bahwa dirinya mengetahui musibah kebakaran tersebut saat keluarganya sedang tertidur.
“Saya lagi tidur dibangunkan ‘gubrak-gubrak, ada kebakaran, ada kebakaran’ saya lari. Namanya orang lagi tidur kan panik,” ujar Amelia saat ditemui di lokasi kebakaran, Selasa.
Menurut Amelia, ia tidak mengetahui penyebab pasti kebakaran yang terjadi sekitar pukul 04.35 WIB itu.
Ia hanya berusaha menyelamatkan diri bersama dengan empat orang anak-anaknya untuk bergegas keluar dari rumah.
“Pas saya keluar gang, terdengar suara gubrak-gubrak gitu berarti kan ada yang terbakar,” ungkap dia.
Kendati rumahnya turut terbakar, Amelia mengaku bersyukur karena ia bersama dengan anggota keluarga lainnya berhasil menyelamatkan diri meski tidak ada satupun barang-barang di rumahnya yang berhasil dievakuasi.
“Alhamdulillah selamat intinya bawa diri saja, semua perabotan saya sudah habis semua, enggak ada yang tersisa sudah hancur-hancuran,” ucap Amelia.
Amelia mengungkapkan, untuk sementara ini dirinya tinggal di rumah warga yang dijadikan sebagai posko darurat korban kebakaran.
“(Tinggal) di posko, tidur ramai-ramai ada rumah warga yang dijadikan posko,” katanya.
“Kalau saya diajak sama adik di rumahnya di Bogor, sama anak-anak saya, cuma kan masih pada sekolah, tunggu libur dulu baru bisa ke sana,” imbuh dia.
Api diduga pertama kali muncul dari kompor gas salah satu pedagang bubur yang berada di permukiman tersebut.
“Kronologi dari kompor gas lapak produksi bubur,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Asril Rizal.
Dalam upaya pemadaman api, Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan 17 unit mobil damkar serta 85 personel.
Ia menambahkan,
akibat kebakaran tersebut satu orang mengalami luka bakar.
“Satu orang mengalami luka bakar sekitar 50 persen,” ucap Asril.
Diwawancarai terpisah, Lurah Pegangsaan Sendi Yusuf Maulana mengatakan, berdasarkan data sementara sebanyak 21 bangunan semipermanen hangus dilalap kobaran api.
“Objek terbakar rumah tinggal. Estimasi 20 rumah di RT 004 dan estimasi satu rumah di RT 015, total 21 rumah,” kata Sendi.
Sendi mengungkapkan, sebanyak 41 kepala keluarga atau 500 jiwa terdampak akibat kebakaran pada area seluas 2.000 meter persegi itu.