Bos Jasindo Buka-bukaan Soal Keuangan Perusahaan yang Boncos

Direktur Utama Asuransi Jasindo Andy Samuel Panggabean buka-bukaan soal kondisi keuangan perusahaan. Begini penjelasannya.
Di depan Komisi VI DPR, Andy menjelaskan saat ini risk based capital (RBC) atau permodalan perseroan belum memenuhi ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“RBC Jasindo tidak memenuhi ketentuan OJK 120%, sempat diaudit -84,85%. Kami akan jelaskan secara ringkas apa yang menyebabkan ini terjadi,” kata dia di Komisi VI DPR, Kamis (8/12/2022).

Andy mengungkapkan, saat ini manajemen berupaya untuk mengembalikan solvabilitas perusahaan ke tahap sehat dan menguatkan fundamental bisnis agar tetap sustain dan prudent.
Dia menjelaskan pada Januari 2022, Jasindo ditetapkan masuk dalam status pengawasan khusus dalam kondisi keuangan
Saat itu dari hasil audited 2021 Jasindo tidak memenuhi permodalan minimum 120% dan minus 84,85%. “Ini disebabkan karena adanya keputusan bisnis atau segmen yang mengalami kekurangan pencadangan,” ujar dia.

Bacaan Lainnya

Menurut Andy, dari kondisi keuangan Jasindo itu harus dilakukan upaya-upaya organik dan anorganik hingga restrukturisasi portofolio reasuransi kredit.

Dia juga melakukan perbaikan model bisnis dan proses bisnis perusahaan. “Kami telah melepas 10% kepemilikan kami di Mandiri Inhealth dan 20% di Tokio Marine,” kata dia.

Kemudian Jasindo juga melakukan revaluasi optimalisasi dan potensi perusahaan yaitu menjual aset tetap. Dia menargetkan bisa memenuhi ketentuan permodalan 120%.

Andy menyebut dengan inisiatif revaluasi dan pelepasan kepemilikan di beberapa perusahaan asuransi. Kondisi permodalan berangsur membaik.

Pada Oktober tercatat minus 10%. “Bulan November kami sudah ke positif, meskipun belum 120% kami sekarang sudah 60%-70%,” jelas dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *