JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah pengendara sepeda motor memilih beralih mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta, Vivo, dibandingkan SPBU Pertamina.
Warga bernama Maul beralasan, mengisi bahan bakar di SPBU Vivo lebih menghemat waktu.
Pasalnya, saat ini, antrean yang terjadi di SPBU milik Pertamina semakin membludak semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan non-subsidi yang mulai berlaku pada Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
“Kalau lagi buru-buru banget, saya pilih mengisi (bensin) di Vivo biar cepat, kebetulan enggak begitu jauh dari rumah ada Vivo juga,” ujar Maul saat ditemui di SPBU Vivo Cideng, Rabu (29/9/2022).
Kendati demikian, Maul tak menampik bahwa di SPBU Vivo juga terjadi antrean yang cukup panjang.
Namun, menurut dia, antrean tersebut lebih manusiawi dibandingkan di SPBU milik Pertamina.
“Kalau di pom bensin biasa (milik Pertamina) sekarang antreannya sudah enggak masuk akal panjangnya,” kata dia.
Maul mengungkapkan, dirinya mengisi bahan bakar di SPBU Vivo jenis Revvo 89 dengan harga Rp 11.600 per liter.
Revvo 89 sendiri memiliki research octane number (RON) 89 atau sedikit di bawah Pertalite yang memiliki RON 90.
“Tidak apa-apa bayar lebih sedikit, karena memang ada keperluan yang harus cepat sampai juga,” imbuh Maul.
PT Vivo Energy Indonesia sebagai pengelola SPBU Vivo juga telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis 89 menjadi Rp 11.600 per liter dari Rp 10.900 per liter.
Sementara harga BBM dari Vivo lainnya, yakni jenis Revvo 92 dan Revvo 95 tak mengalami penyesuaian
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax.
“Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian,” ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022).
Menteri ESDM Arifin Tasrif selanjutnya menjabarkan penyesuaian harga BBM terbaru sebagai berikut:
•Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
•Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
•Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.