Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mempertanyakan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan daerahnya menjadi paling tidak bahagia di Indonesia pada 2021.
Diketahui, BPS telah mengeluarkan indeks kebahagiaan di Provinsi Banten mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017, dari 69,83 ke 68,08 pada 2021.
“Saya ingin cek, itu data masih tahun 2021. Lalu saya sedang mempertanyakan metodologinya oleh BPS itu, yang ditanya siapa sebagai respoden menyatakan tidak bahagia itu siapa?,” kata Al Muktabar kepada wartawan di Gedung Samsat Kota Serang. Jumat (23/9/2022).
“Itu kan sistem survei. Jadi, (kalau) dipertanyakan kepada (koresponden) yang bahagia, maka akan bahagia,” tambah dia.
Meski begitu, Al pun mengakui hasil survei yang telah dilakukan oleh BPS RI tersebut dengan berbagai metode dan penilaian.
Baca Juga : Kereta Sempat Berhenti Mendadak dan Lampunya Padam, Ini Kata MRT Jakarta
Diketahui, penghitungan indeks kebahagiaan provinsi-provinsi tersebut melalui tiga dimensi, yakni kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect), dan makna hidup (eudaimonia).
“Itu penjelasan ilmiah. Sehingga dengan seperti itu tentu kita mengakui data resmi dari statistik. Tetapi itu saya lihat teks datanya 2021,” ujar Al.
Mantan Sekda Banten itu menyatakan akan berusaha membuat masyarakat di provinsi paling ujung barat Pulau Jawa ini bahagia dengan program-progran yang menyentuh masyarakat langsung
“Nah mudah- Mudahan kita akan terus berusaha ini untuk kedepan. Saya pikir (masyarakat) harus bahagia karena bahagia itu konsep dasarnya ada di hati, happiness. Kebahagian itu tempatnya ada di hati. Hari ini kita nyatakan (pembagian BLT) bagian di antara usaha untuk bahagia bersama,” tandasnya.