Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyatakan siap maju sebagai calon presiden 2024, apabila ada partai yang mengusungnya. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyatakan mendukung keputusan Anies.
“Bravo Mas Anies. Dukung figur berprestasi mengumumkan diri dan bersiap menuju 2024. Indonesia butuh kompetisi politik yang sehat,” kata Mardani saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2022).
Mardani menyebut PKS dan Anies memiliki sejarah dan kedekatan. “PKS dekat dengan Mas Anies,” kata dia
Sementara itu, Ketua DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi mengatakan sososk Anies adalah figur yang masuk kriteria PKS.
“Pak Anies ini juga menjadi salah satu figur yang kami nilai masuk dalam kriteria bakal capres yang diputuskan dalam Musyawarah Majelis Syura (MMS) PKS ke-VII di Bandung pada 14-15 Agustus 2022 lalu,” ujar Nabil.
Sosok Anies dinilai PKS adalah sosok nasionalis-religius, sehingga memiliki peluang menang yang besar. “Memiiki karakter nasionalis-religius, berpeluang besar untuk menang, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata dia.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan siap menjadi capres 2024. Hal itu disampaikan Anies saat wawancara dengan media asing saat berada di Singapura.
“Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya,” kata Anies seperti dikutip dari Reuters seperti dikutip dari Taipeitimes, Jumat (16/9/2022).
Anies bakal mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 mendatang. Selama beberapa bulan belakangan, namanya selalu muncul dalam berbagai survei independen sebagai salah satu tokoh yang diperkirakan bakal mengikuti Pilpres 2024.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan survei tersebut cukup mencengangkan, lantaran ia belum berkampanye. Selain itu, dia masih menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Menurut Anies, survei itu justru memberikannya tambahan kepercayaan.
“Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas,” kata Anies.
Dalam survei, analis mengatakan Anies menjadi salah satu calon presiden terpopuler di Jakarta. Selain itu, menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta juga dianggap sebagai posisi batu loncatan menuju kursi kepresidenan.
Salah satunya, seperti Presiden Joko Widodo yang dulu juga merupakan Gubernur DKI Jakarta sebelum memenangkan gelaran Pilpres pada 2014.
Dikutip dari Taipei Times, Reuters juga menyinggung soal Anies yang terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah mendapatkan dukungan dari kelompok Islam garis keras saat berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu.
Pada saat itu, Anies yang diketahui menganut Islam moderat, dinilai tak berbuat banyak untuk memperbaiki keretakan agama dan komunal yang melebar di negara Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Namun, Anies mengatakan kebijakannya sebagai gubernur telah “mempersatukan rakyat Jakarta”.
“Dulu, orang berasumsi tentang saya dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang, saya telah menjabat selama lima tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak,” kata dia.