3 Fakta IKN Bakal Dilengkapi Tol Bawah Laut

Jakarta – Ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur bakal memiliki infrastruktur berupa jalan tol di bawah laut atau immerse tunnel. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun buka-bukaan soal rencana pembuatan tol bawah laut yang menghubungkan Balikpapan ke IKN itu.

Sejauh ini, Basuki bilang proyek tol yang akan menembus Teluk Balikpapan itu sedang didesain dan mulai uji kelayakan atau feasibility study.

“Itu lagi didesain, lagi feasibility dan desain,” kata Basuki ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).

Bacaan Lainnya

| Baca Juga : Digelar Bulan Depan, Begini Persiapan KTT G20 di Bali

Rencana Bangun Jalan Tol Bawah laut:
1. Bocoran Bentuk Tol Bawah Laut

Basuki menjelaskan pemerintah tidak akan menggali apapun untuk membangun tol bawah laut ini. Bentuk jalan tolnya berupa sebuah struktur terowongan yang ditenggelamkan ke dalam laut.

“Ini modelnya bukan digali, tapi dengan kayak kontainer atau struktur terowongan yang ditaruh di bawah laut. Bukan digali jadinya,” papar Basuki.

2. Mulai Lelang 2023

Bicara progres, Basuki menargetkan proyek ini mulai bisa dilelang pada 2023 apabila uji kelayakan dan desain awalnya sudah selesai dibuat.

“Mudah-mudahan 2023 nanti dimulai, di-tender,” ungkap Basuki.

Bila melihat rencananya, jalan tol yang akan pertama kali dibangun di dekat IKN akan menghubungkan Balikpapan lewat Jembatan Pulau Balang. Dari catatan detikcom tol bawah laut akan dibangun sepanjang 1-1,5 km.

“Ada 47 km dari Balikpapan sampai ke Jembatan Pulau Balang, nanti kita teruskan dengan immerse tunnel,” papar Basuki.

3. Prediksi Anggaran

Soal anggarannya, Basuki enggan bicara banyak. Pihaknya masih akan menunggu hasil uji kelayakan yang dilakukan. “Belum ada (potensi anggaran) kita masih menunggu feasibility study,” katanya.

Hanya saja, sebelumnya Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja mengatakan butuh biaya yang besar untuk membangun tol bawah laut. Estimasi biayanya mencapai Rp 4 triliun per km.

“Lagi feasibility study, kan itu mahal. Satu km-nya Rp 3-4 triliun. Ya betul yang immerse tunnel, mahal itu,” katanya kepada wartawan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Senin (8/8/2022).

Menurut Endra, setelah uji kelayakan selesai maka proyek ini mulai dikerjakan. Pemerintah masih menunggu gambaran terkait pengembalian investasi. Dia mengatakan investor masih menantikan hasil uji kelayakan dan kepastian tentang gambaran pengembalian investasi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *