Wapres Sebut Impor Beras untuk Antisipasi Kekurangan Stok Domestik

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan, keputusan pemerintah mengimpor beras bertujuan mengantisipasi kekurangan stok beras di dalam negeri. “Masalah impor itu sifatnya antisipatif saja, kalau terjadi memang kekurangan maka dilakukan impor, kalau ternyata nanti dihitung lagi cukup, mungkin tidak jadi impor. Jadi itu sifatnya untuk menanggulangi kalau terjadi kekurangan,” kata Ma’ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Ma’ruf menuturkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, stok beras dalam negeri diperkirakan dapat terpenuhi. Ia mengeklaim, pemerintah telah melakukan beragam upaya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, salah satunya dengan melakukan intensifikasi. Namun, ia menyebutkan, stok beras juga rawan berkurang karena ada sejumlah lahan pertanian yang kebanjiran sehingga gagal panen.

“Mungkin ada juga yang tidak berhasil. Menurut laporan memang diperkirakan memang terpenuhi, tetapi memang ada panen-panen yang mengalami kebanjiran di beberapa daerah,” kata Ma’ruf.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu mengatakan, pemerintah tengah menghitung dan meninjau kembali kecukupan stok beras domestik. Pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras setelah adanya polemik soal data ketersediaan beras nasional. “Sekarang kita beli tapi tetap di luar barangnya. Belinya sudah, impornya belum. Sekarang kita masih kasih kesempatan karena saya belum 1-2 hari ini belum kontak lagi,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Jakarta, Selasa (29/11/2022). Zulkifli menyebutkan bahwa impor tersebut bakal dieksekusi apabila Perum Bulog merasa impor diperlukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah.

Bacaan Lainnya

Pasokan beras di gudang Bulog memang sangat diperlukan lantaran tugas Bulog menjaga stabilitas harga dan pasokan, apalagi kenaikan harga beras sangat besar pengaruhnya pada peningkatan inflasi. “Kalau diperlukan, segera. Persetujuannya sudah, masuknya kapan saja, anytime. Jadi kalau diperlukan Bulog hari ini, besok, lusa, sudah bisa. Kami kasih kapan saja, jadi kalau enggak bisa memenuhi 6 hari itu, silahkan (impor) mau satu hari, setelah itu mau dua hari silahkan,” kata dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *