Tak Terima Era Jokowi Disebut Tinggal Gunting Pita, Repdem Katakan Pidato AHY Tanpa Basis Data

Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi Wanto Sugito menyayangkan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang menyebut era Joko Widodo hanya tinggal gunting pita dalam pembangunan infrastruktur.

“Saya sangat menyayangkan bagaimana mungkin seorang ketua umum seperti AHY berpidato tanpa basis data,” kata Wanto, hari ini.

“Kini adalah era kemajuan IT, artificial intelligence, termasuk big data. Rakyat semakin cerdas. Rakyat Indonesia mencatat begitu banyak proyek infrastruktur SBY yang mangkrak. Monumen Hambalang adalah bukti korupsi sistemik elit Partai Demokrat.”

Wanto juga menyinggung proyek era SBY yang disebutnya mangkrak yaitu proyek pembangkit listrik 10 ribu MW.

 

Wanto mengaku bahwa dia siap berdebat dengan AHY untuk membandingkan prestasi kinerja pembangunan infrastruktur era SBY dan era Jokowi.

Dia mengatakan memang sah-sah saja membanggakan kepemimpinan era SBY dalam pidato politik, tetapi dia menilai pidato AHY hanya retorika.

“Namun berpidato politik hanya sebagai retorika tanpa data adalah pembodohan publik, bahkan bisa masuk kategori pembohongan publik,” kata Wanto.

Wanto menyinggung menurunnya elektabilitas Partai Demokrat di pemilu 2014.

“Buktinya suara Demokrat anjlok dari 20.9%, turun menjadi 10%. Itu terjadi karena korupsi kader-kader muda Demokrat yang dimulai dari ketua umumnya, Anas Urbaningrum, Rizal Mallarangeng, Angelina Sondakh, dan begitu banyak kader muda lainnya yang mati karir politiknya karena korupsi. Jadi ingat monumen Hambalang. Saya ajak AHY untuk ke Hambalang agar dia yakin,” kata dia

Pidato AHY disampaikan dalam Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Kamis (15/9/2022).

Dia menyindir pemerintahan sekarang yang disebutnya seolah-olah telah banyak membangun infrastruktur, padahal hanya tinggal gunting pita.

AHY menyebut era SBY juga banyak pembangunan, tapi tidak banyak dipublikasikan.

“Dan jadi mohon maaf nih nggai apa-apa teman-teman media bisa menangkap pesan ini. Ada yang mengatakan misal, jaman dulu nggak ada pembangunan infrastruktur nyatanya banyak,” kata AHY.

AHY menyebut banyak proyek yang dibangun, direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan di era SBY sudah mencapai 70 sampai 90 persen.

Namun, menurut dia, era pemerintahan selanjutnya mengklaim dan menjadikannya seremoni gunting pita.

“Setahun gunting pita kira-kira masuk akal nggak? Ya kita nggak perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan, ‘ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita’,” ujar AHY.

“Itu namanya claiming sesuatu yang .. ya kadang-kadang saya speechles juga mengatakannya.”

AHY mengatakan bahwa dia tidak akan mempermasalahkan seandainya seremoni gunting pita juga ada ucapan terima kasih kepada Partai Demokrat, khususnya pemerintahan era SBY.

“Tapi kenapa sih kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan telah dibangun 70 persen, 80 persen sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita, terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu. Artinya itu kan fair. Betul? Jangan dibilang Demokrat nggak peduli infrastruktur,” katanya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *