Rusia Geram Tak Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth: Tak Bermoral!

Jakarta – Pemerintah Rusia mengecam keputusan otoritas Inggris untuk tidak mengundang Rusia ke pemakaman Ratu Elizabeth II sebagai sangat tidak bermoral. Kecaman ini disampaikan seiring hubungan kedua negara memburuk sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai.

“Kantor Luar Negeri Inggris memberi tahu kedutaan Rusia di London tentang keputusannya untuk menahan diri dari mengundang Rusia, termasuk pejabat-pejabat senior kedutaan, untuk menghadiri upacara berkabung setelah kematian Ratu Elizabeth II,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Jumat (16/9/2022).

“Kami percaya bahwa upaya Inggris untuk mengambil keuntungan dari tragedi nasional yang menyentuh hati jutaan orang di seluruh dunia untuk menyelesaikan masalah dengan kami selama hari-hari berkabung, sangat tidak bermoral,” tutur Zakharova.

“Ini sangat menghujat kenangan akan Elizabeth II,” imbuhnya.

Namun, Rusia tetap mengirimkan ucapan belasungkawa yang tulus kepada orang-orang Inggris atas kehilangan besar mereka, kata Zakharova.

Sebelumnya diberitakan, Rusia dan Belarusia tidak diundang ke pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II yang akan digelar pada Senin (19/9) pekan depan. Lebih dari 100 Raja dan Ratu dari kerajaan lainnya, juga para kepala negara serta pejabat pemerintahan dari berbagai negara diperkirakan akan hadir.

Seperti dilansir AFP, Rabu (14/9/2022), informasi itu diungkapkan oleh sumber pemerintahan Inggris, yang menyatakan baik Rusia maupun Belarusia tidak akan memiliki perwakilan dalam seremoni pemakaman mendiang Ratu Inggris di London, menyusul invasi Moskow ke Ukraina.

Kedua negara itu bergabung dengan sejumlah kecil negara yang tidak diundang, yang antara lain mencakup Myanmar yang bekas koloni Inggris namun kini dikuasai junta militer dan Korea Utara (Korut) yang terisolasi.

Seremoni pemakaman Ratu Elizabeth II yang akan digelar di Westminster Abbey, London pada 19 September mendatang, diperkirakan akan menjadi acara diplomatik besar-besaran yang memberikan tantangan keamanan dan protokol besar bagi penyelenggara di Istana Buckingham dan pemerintah Inggris.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengonfirmasi kehadirannya. Biden juga telah diizinkan untuk tiba di lokasi seremoni dengan limusin kepresidenan yang disebut ‘The Beast’, usai dokumen perencanaan yang bocor pekan ini menyebut para pemimpin asing yang hadir harus naik bus khusus ke lokasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *