JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pemerintah akan memberikan santunan kepada semua korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Selain itu, pemerintah akan memberikan rehabilitasi terhadap korban yang masih dirawat maupun keluarga korban.
“Melakukan rehabilitasi dan penyantunan terhadap korban dan keluarga korban yang sekarang sedang dalam perawatan maupun yang dikuburkan karena meninggal,” ujar Mahfud dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022) malam.
Mahfud mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan dirinya untuk mengadakan rapat koordinasi khusus (rakorsus) dengan beberapa pimpinan kementerian dan instansi terkait tragedi di Stadion Kanjuran.
Rakorsus tersebut saat ini tengah berlangsung dan dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Kapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, dan sejumlah pejabat lainnya.
Rakorsus tersebut bertujuan mengambil keputusan mengenai langkah yang akan dilakukan pemerintah ke depan, misalnya memperbaiki dunia sepa bola Indonesia ke depan dan meneliti jika ada pelanggaran hukum dalam kasus tersebut.
“Pelanggaran hukum atau sabotase di dalam peristiwa itu untuk diteliti dan ditindak dengan tepat sesuai aturan hukum,” ujar Mahfud.
“Siapa pun dia, siapa pun yang sengaja maupun siapa pun yang lalai di dalam terjadinya peristiwa ini,” kata dia.
Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupatan Malang, setelah pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Arema FC kalah 2-3 di kandang sendiri, Sabtu (1/10/2022).
Pihak kepolisian menembakan gas air mata ke arah penonton. Akibatnya, 125 orang meninggal dunia. Umumnya mereka meninggal karena terinjak-injak dan sesak nafas.