“Misteri Dugaan Rongga Besar di Bawah Tanah Yogyakarta”

Jakarta – Sebelum gempa Yogyakarta 2006, banyak orang yang mengaku mendengar suara gema terlebih dahulu. Ahli gempa pun mencoba memecahkan misteri tersebut. Salah satunya adalah Dr Irwan Meilano, ST, MSc, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dalam acara ‘Eureka! Edisi ke-14: Bumi Patah’, dia menjelaskan bahwa saat itu orang-orang beranggapan suara gema itu berasal dari rongga yang sangat besar di bawah tanah Yogyakarta.

“Ketika kami riset, kami datang ke Yogya itu seminggu sudah kejadian gempa, akhirnya kita memahami bahwa suara tersebut muncul karena gempa susulan,” ujarnya.

Gempa susulan itu tidak terlalu besar magnitudonya, akan tetapi cukup dangkal. Ini membuat lapisan tanah tervibrasi kemudian udara di atasnya ikut tervibrasi, sehingga menghasilkan bunyi yang terdengar.

Kemudian soal dugaan adanya rongga yang besar di bawah tanah, Irwan bilang memang ada, tapi lokasinya bukan di area Yogyakarta. Rongga besar bawah tanah yang dimaksud adalah berada wilayah karst seperti Gua Pindul dan Gua Jomblang di Gunungkidul di tenggara Yogyakarta.

Kesimpulannya, suara gema saat gempa Yogyakarta adalah akibat vibrasi tanah dan udara, bukan karena ada rongga besar di bawah tanah Yogyakarta. Rongga besar ada di Gunungkidul, tapi itu bukan penyebab bunyi-bunyi misterius sesudah gempa Yogya. Misteri pun terjawab sudah.

“Mungkin kalau pernah survei di wilayah sana, melihat-lihat, mungkin bisa paham bahwa itu ada (rongga besar — red) tapi bukan yang menghasilkan bunyi-bunyi sesudah gempa Yogya,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *