JAKARTA, KOMPAS.com – Artis Jessica Iskandar sangat kecewa lantaran Steven absen di sidang gugatan perdata atas perbuatan melawan hukum di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022). Sidang yang beragendakan mediasi itu hanya dihadiri Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag sebagai tergugat, dan Steven hanya diwakili kuasa hukumnya, Togar Situmorang.
Jessica Iskandar mengaku menangis di ruang mediasi saat mengetahui Steven tidak hadir. “Ya nangis, saya capek, hati pikiran, badan, waktu biaya juga,” kata Jessica Iskandar saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu.
Lebih lanjut, Jessica ingin masalahnya segera selesai dan tak ingin berlarut-larut. Ia juga meminta keadilan atas kasus ini. “Ya saya sebagai warga negara Indonesia yang baik ingin keadilan dan kejadian seperti ini tidak terulang kembali terhadap orang lain. Kayak gini tuh ada hukumnya jadi orang kapok, jadi orang takut untuk tidak berbuat yang tidak baik,” tutur Jessica Iskandar. Hal senada juga disampaikan oleh Vincent Verhaag.
“Hadir aja CSB (Steven), kan katanya dari pihak sebelah pengin (dari) hati ke hati. Ya sudah hati ke hati jangan enggak hadir. Kan dari awal kita mintanya kayak gitu,” ucap Vincent Verhaag.
Jessica Iskandar saat ini tengah menghadapi gugatan perdata yang dilayangkan oleh Steven perihal perbuatan melawan hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 14 September 2022. Kemudian, Jessica Iskandar mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan yang membuatnya rugi hingga Rp 9,853 miliar.
Peristiwa tersebut terjadi setelah Jessica Iskandar bekerja sama dengan perusahaan rental mobil di Bali bernama Triip.id melalui Komisaris Christopher Steffanus Budianto. Melalui kuasa hukumnya, Septio Jatmiko Prabowo Putra, Jessica Iskandar melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Metro Jaya pada 15 Juni 2022.
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2947/VI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA dengan Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP. Nilai kerugian tersebut merupakan total keseluruhan dari 11 mobil miliknya yang ia sewakan kepada Steffanus di perusahaannya. Walau begitu, 2 dari 11 mobil tersebut merupakan hasil patungan mereka. Namun, lagi-lagi direntalkan kepada Steffanus untuk disewakan.