Jakarta – Harga Bitcoin terpukul dalam beberapa waktu belakangan ini. Namun, tanda-tanda pemulihan untuk Bitcoin sudah mulai tampak.
Bitcoin melesat ke level tertinggi dalam sepekan di hari Selasa dengan naik lebih dari 5%. Hal itu terjadi karena pound sterling dan mata uang lainnya melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Hal itu memberikan harapan bagi kripto di mana Bitcoin dianggap sebagai aset safe haven ketika saham jatuh. Namun, Bitcoin kemudian turun 1%. Konsultan kripto eToro, Glen Goodman mengatakan, tak ada tempat yang aman ketika dolar AS menguat.
“Tidak ada tempat berlindung yang aman,” katanya dikutip dari CNN, Kamis (29/9/2022).
| Baca Juga : Korsel Bekukan Bitcoin Hampir Rp 1 T Terkait Bos Terra Luna – Koransumsel.com
Sementara, Chief Mining Officer Bitfarm, Ben Gagnon mengatakan harga Bitcoin di bawah US$ 20.000 atau sekitar Rp 304 juta (asumsi kurs Rp 15.200) merupakan harga di mana investor institusional mundur dari mata uang. Hal ini ini membantu menstabilkan Bitcoin dan mendorongnya naik. Pada Rabu pagi, harga Bitcoin di bawah US$ 19.000.
“Saya akan sangat terkejut jika kami mengakhiri tahun ini dengan rendah. Saya pikir Bitcoin akan mulai pulih sekarang karena banyak kelebihannya,” kata Gagnon.
Kemudian, COO dan pendiri Bitcoin IRA, Chris Kline mengatakan, saat ini adalah waktu yang menarik. “Selama delapan bulan terakhir, Bitcoin telah bertindak seperti saham teknologi karena ada begitu banyak investor institusi di dalamnya,” katanya.