Upacara pemakaman Ratu Elizabeth II memecahkan rekor baru sebagai pemakaman termahal yang pernah ada di Inggris, dengan biaya yang tembus mencapai
8 juta poundsterling atau sekitar Rp 136,4 miliar (asumsi kurs Rp 17. 119, per pound).
Dilangsungkan di Kastil Windsor pada Senin (19/9) waktu Inggris, setelah melewati
rangkaian upacara selama 10 hari pemakaman mantan penguasa kerajaan monarki Inggris ini dilaporkan menggunakan peti dari kayu oak yang berlapis timah.
Kayu tersebut diyakini berasal dari perkebunan Sandringham di Norfolk, Inggris.
Pemilik perusahaan pembuat peti mati Leverton & Sons Andrew Leverton melaporkan
bahwa kayu di peti mati Ratu Elizabeth II termasuk barang langka, karena bibit kayu
tersebut hanya bisa didapatkan langsung dari Amerika.
Tidak disebutkan secara pasti berapa harga dari peti mati tersebut, namun karena bahannya yang tak biasa tentu saja membuat harga peti mati ini berada di luar kisaran harga peti mati pada umumnya.
Hadirnya tamu – tamu istimewa dari berbagai negara di dunia juga membuat kerajaan
Inggris harus menggelontorkan jutaan pound, hanya untuk menyewa petugas
keamanan selama proses pemakaman berlangsung.
Dengan menerjunkan ribuan polisi keamanan yang terdiri dari badan intelijen Mi5 dan Mi6 Inggris, polisi metropolitan London serta dinas rahasia dan biro intelijen dari seluruh dunia, istana kerajaan Buckingham Inggris dikabarkan telah menggelontorkan biaya lebih dari 7,5 juta dolar AS atau 6,5 juta Pound.
“Ini adalah operasi kepolisian terbesar yang pernah dilakukan kepolisian Inggris,
kemungkinan lebih besar dari harga keamanan untuk Olimpiade 2012 yang diadakan di
London,” kata Simon Morgan, mantan petugas keamanan kerajaan.
Dengan semua kemegahan yang ada pada peti mati dan serangkaian keamanan pada
arak –arakan yang dilakukan selama prosesi pemakaman, situs media asal London Full
Fact memperkirakan pemakaman Ratu Elizabeth telah menghabiskan dana berkisar 8
juta pound sterling hingga 6 miliar pound sterling.
Sementara menurut laman US Magazine, biaya pemakaman Ratu Elizabeth II diperkirakan mencapai lebih dari 7,5 juta dolar AS.
Jumlah tersebut bahkan di gadang – gadang mengalahkan biaya pemakaman sang mendiang suaminya yakni Pangeran Philips atau Duke of Edinburgh yang digelar pada 2021 dengan dihadiri oleh 30 pelayat.
Tak hanya itu pemakaman Ratu Elizabeth II juga mengalahkan biaya pengebumian Putri Diana pada 1997 yang diperkirakan hanya menelan biaya 9,6 juta juta dolar AS atau 8,4 juta pound serta pemakaman Ibu Suri yang menelan biaya 954.000 dolar AS.
Para loyalis mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II layak mendapatkan pemakaman mewah setelah melayani Inggris selama 70 tahun.
Namun sayangnya banyak dari masyarakat Inggris menilai bahwa pemakaman Ratu terlalu mahal.
Mengingat saat ini jutaan warga Inggris tengah berjuang dengan kenaikan harga energi dan pangan akibat lonjakan inflasi yang telah menyentuh angka dua digit yaitu di kisaran 10,1 persen, pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir.
Sementara itu dikutip dari laman Sputnik News menurut William, prosesi pemakaman neneknya itu merupakan hal yang sangat ‘menantang’ baginya, karena membawanya kembali pada kenangan tentang pemakaman ibunya, Putri Diana.
Foto dan video yang memperlihatkan William dan adiknya, Duke of Sussex Pangeran Harry, mengikuti peti mati sang Ratu selama prosesi pemakaman pada Rabu lalu menunjukkan gambar yang sama saat dua bersaudara itu harus mengikuti peti mati ibu mereka dalam prosesi serupa nyaris 25 tahun yang lalu.
William dan istrinya, Princess of Wales Kate Middleton pun berbicara dengan orang- orang yang berkumpul di kerumunan sambil melihat apapun yang ditinggalkan oleh anggota masyarakat untuk menghormati mendiang sang Ratu.
Kedua bangsawan senior itu menghabiskan waktu hampir satu jam untuk berbicara dengan pelayat sang Ratu di luar Norwich Gates of Sandringham House.
Saat berbicara dengan seorang di antara kerumunan, William pun menjelaskan apa yang dialaminya ‘Ini membawa kembali beberapa kenangan’ kata William.
Resepsionis dari Long Sutton di Lincolnshire, Jane Well pun tersentuh mendengar apa yang diucapkan William.
“Ia (William) mengatakan betapa sulitnya kemarin, karena membawa kembali kenangan tentang pemakaman ibunya,” kata Well yang memberitahu William betapa bangganya ibunya terhadapnya.
Sementara itu Caroline Barwick-Walters, dari Neath di Wales mengatakan kepada William Terima kasih telah berbagi kesedihan anda dengan bangsa ini.
“Saya banyak belajar bahwa ia adalah nenek semua orang dari cara orang bereaksi terhadapnya (Ratu Elizabeth II),” jelas William.
William sebelumnya menggambarkan kehilangan ibunya sebagai “rasa sakit yang tidak seperti rasa sakit lainnya” dan mengatakan bahwa diminta untuk berjalan di belakang peti mati ibunya dalam prosesi pemakaman adalah sesuatu yang dia pikir tidak akan pernah terjadi.
“Saya tidak berpikir ada anak yang harus diminta untuk melakukan itu, dalam keadaan apapun. Saya tidak berpikir itu akan terjadi hari ini,”kata William dalam wawancara pada 2017.
Saat kematian Diana, William dan Harry masing-masing berusia 15 dan 12 tahun.