Muncul Gangguan Ginjal Akut Misterius, Kemenkes: Diduga Keracunan Obat Mengandung Etilen Glikol

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah meneliti kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal.

Dugaan awal, kasus ini dipicu oleh konsumsi obat yang mengandung etilen glikol.

Adapun etilen glikol merupakan senyawa organik tak berwarna maupun berbau dan berkonsistensi kental seperti sirup pada suhu kamar.

Bacaan Lainnya

Senyawa ini memiliki rasa yang manis dan kerap digunakan untuk tambahan serat pada polyester, minyak rem, kosmetik, dan pelumas.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, dugaan ini merupakan hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang mempunyai kasus serupa.

Di Gambia, 69 anak meninggal karena kasus gagal ginjal akibat mengonsumsi obat batuk produksi India yang mengandung senyawa kimia tersebut.

“Dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah. Dugaan mengarah ke intoksikasi (keracunan),” kata Syahril kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Syahril mengungkapkan, Kemenkes tengah berkoordinasi dengan ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang mengadakan investigasi kasus di Gambia.

Saat ini, pihaknya juga sudah membentuk tim yang terdiri dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

“Kementerian Kesehatan telah membentuk tim terdiri dari IDAI dan RSCM untuk penyelidikan dan penanganan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal,” tutur Syahril.

Selain itu, Dirjen Yankes telah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal.

Lebih lanjut, Syahril mengungkapkan, hingga kini belum ditemukan bakteri atau virus spesifik yang menyebabkan terjadinya gangguan ginjal akut.

“Hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) tidak ditemukan bakteri atau virus yang spesifik. Tambahan kasus bulan Oktober 3 anak, sehingga total 40 anak,” kata dia.

IDAI menemukan kasus gangguan ginjal akut misterius pada 131 anak di Indonesia.

Baca Juga : Kepsek di Maluku 5 Kali Perkosa Siswinya, Pemerhati Pendidikan: Itu Tindakan Paling Keji dan Memalukan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *