Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Abdul Haris menjelaskan perihal penjualan tiket pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya yang mencapai lebih dari 42.000.
Menurutnya, pada tanggal 29 September 2022, Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat mengirim surat pada Panpel, agar tiket yang dijual sebanyak 38.000 sekian.
“Kapolres lalu komunikasi dengan saya, meminta kontak penanggung jawab soal ticketing,” ungkapnya saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Rabu (12/10/2022).
Kemudian, pada Jumat (30/9/2022), sebanyak empat orang petugas Panpel Arema FC menghadap Kapolres dengan membawa 43.000 tiket tercetak.
Lantaran diminta menjual 38.000 tiket, Abdul Haris mengaku, sebanyak 5.000 tiket diserahkan pada Kapolres sebagai bentuk pertanggungjawaban bahwa Panpel mengikuti petunjuk Kapolres untuk tak menjual lebih dari 38.000 tiket.
“Tapi Kapolres, Kabag Ops, dan Kasat Intelkam saat itu tidak mau, dan menyuruh untuk menjual tiket sesuai pesanan Aremania,” tuturnya.
Jika sesuai pesanan Aremania, lanjut Haris, tiket yang terjual sebanyak 42.516 tiket, dan sudah sold out sejak 26 September 2022.
Sementara di sisi lain, ada surat pembatasan penjualan tiket sebanyak 38.000 dari Kapolres Malang.
Baca Juga : Duet Anies-AHY Dinilai Punya Basis Massa yang Menjanjikan
Abdul Haris menyampaikan kepada Aremania yang menjual tiket bahwa jumlah tiket yang sudah dipesan akan dipotong sebanyak 12 persen.
“Aremania waktu itu sempat protes, kenapa kebijakan pemotongan penjualan tiket itu baru disampaikan, dan kenapa tidak disampaikan pada hari-hari sebelumnya. Sebab pesanan tiket semuanya sudah penuh,” jelasnya.
Lalu, menurutnya, muncul kebijakan dari Kapolres Malang agar menjual tiket sesuai pesanan Aremania, yakni sebanyak 42.516 tiket.
“Pak Haris, tiket dijual sesuai permintaaan Aremania saja. Sisanya dijual nanti untuk pertandingan selanjutnya,” kata Haris menirukan ucapan Kapolres Malang.
Sementara itu, terkait dugaan over kapasitas, Haris menyebutkan, stadion memuat 45.000 orang, berdasarkan data Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya.
“Berdasarkan keterangan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya memuat 45.000 orang. Karena itu kan memang bukan single seat,” terangnya.