Jakarta, Insertlive – Iwan Fals turut berduka atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan dengan merilis lagu berjudul Kanjuruhan pada Rabu (5/10).
Penyanyi berusia 61 tahun itu menciptakan lagu tersebut secara spontan tak lama setelah insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 131 manusia.
“Baru banget (bikin) dua hari lalu. Kejadian, terus langsung bikin lagu,” kata Rabu Cikal, dilansir dari CNNIndonesia pada Kamis (6/10).
| Baca Juga : Cerita Lesti Kejora Harus Bayar Rizky Billar Rp 40 Juta untuk Jadi Model Video Klipnya
Iwan Fals juga merilis video lirik lagu Kanjuruhan melalui kanal YouTube Iwan Fals Official. Kini, video tersebut telah diputar lebih dari 250.000 kali.
Ia membuka lagu bernada balada itu dengan lirik penuh haru bahwa peristiwa Kanjuruhan memberikan pelajaran tentang kebersamaan dan kepedulian.
“Kanjuruhan banyak ajarkan tentang kebersamaan, tentang kepedulian/bunga-bunga yang bermekaran disirami air mata dan doa-doa,” lantun Iwan Fals.
Dalam lirik lagu tersebut, Iwan juga menyisipkan kalimat Salam Satu Jiwa yang merupakan semboyan dari Aremania, suporter Arema FC.
“Pergi-pergilah kau dengan senang hati/tak ada yang pernah siap melepasmu/salam satu jiwa untuk prestasi, salam penuh cinta untuk dunia,” sambung lagu tersebut.
| Baca Juga : Lesti Kejora Laporkan Devina Yang Diduga Selingkuhan Rizki Billar
Lagu Kanjuruhan dari Iwan Fals ini menuai respons positif dari masyarakat Indonesia.
Mereka mengungkapkan rasa terima kasih kepada salah satu musisi legenda Tanah Air ini atas lagu yang sangat menyentuh.
“Ketika sang legenda menciptakan sebuah lagu petanda kalau Indonesia sedang tidak baik baik saja, terimakasih untuk setiap liriknya yg sangat begitu menyentuh dan menyayat hati,” tulis In***.
“Terima kasih lagunya om Iwan fals, Mewakili suara hati kami para Aremania , alfatihah untuk saudara kami para aremania aremanita korban Kanjuruhan,” tulis son***.
Sebagai informasi, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang berawal dari kerusuhan yang terjadi setelah laga Arema FC melawan Persebaya dengan skor akhir 2-3.
Kerusuhan tersebut menelan korban tewas hingga 131 orang setelah berdesak-desakan hingga kehabisan napas akibat gas air mata yang ditembakkan aparat.
Kini, insiden tersebut masih dalam tahap investigasi di bawah pengawasan Presiden Joko Widodo.