PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengeklaim jumlah pelanggannya meningkat 10 persen dalam waktu satu bulan ke belakang.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor menyatakan, kenaikan jumlah pelanggan diyakini sebagai imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sejak 3 September 2022.
“Penambahan jumlah pelanggan membuktikan lebih banyak lagi warga yang menggunakan transportasi pubik,” katanya dalam keterangan yang diterima, Kamis (29/9/2022).
Anang berujar, meningkatnya jumlah pelanggan Transjakarta secara tak langsung bakal mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan kendaraan bermotor pribadi.
“Dengan begitu, secara tidak langsung (peningkatan pelanggan Transjakarta) telah berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,”
ujar dia. Anang menegaskan, jajarannya terus memperluas jangkauan layanan Transjakarta usai terjadi kenaikan jumlah penumpang.
Sejumlah upaya yang dilakukan, yakni membuka rute baru, menambah jam layanan dan hari operasional, serta menambah jumlah armada bus Transjakarta.
Dalam keterangan itu, Anang menambahkan bahwa tarif Transjakarta tak mengalami kenaikan meski harga BBM bersubsidi meningkat.
“Meski harga BBM naik, tarif Transjakarta tetap Rp 3.500 untuk seluruh layanan koridor maupun non-koridor, (dan) Rp 0 untuk layanan Mikrotrans dan bus tingkat, serta Rp 20 ribu untuk layanan premium Royaltrans,
” papar dia. Anang menyebut, harga layanan yang tak mengalami kenaikan sejalan dengan target Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta guna menyediakan akses terhadap transportasi umum hingga 90 persen di wilayah tersebut.
“Transjakarta juga melakukan perpanjangan jam layanan operasional hingga 24 jam. Kemudahan ini semoga membantu mobilitas masyarakat,” tutupnya.