SUMEKS.CO, PALEMBANG – Palembang dikenal dengan masa kesultanannya.
Hal ini masih bisa dilihat dari gelar nama-nama orang Palembang hingga kini.
Ada beberapa gelar kebangsawanan di Palembang. Dimulai dari sultan.
‘’Sultan juga kalau pada masa kepemimpinannya sudah mengangkat putranya menjadi sultan, maka gelarnya susurunan,’’ ujar RM Ali Hanafiah, sejarawan Palembang.
Pria yang akrab dipanggil Mang Amin ini mengatakan, setiap calon pengganti sultan anak laki-laki dari ratu, istri pertama yang disebut permaisuri raja.
Anaknya diberi gelar Pangeran Ratu.
Kemudian anak-anak pangeran ini ketika tidak menjadi Sultan akan digelari Raden jika laki-laki dan Raden Ayu jika perempuan.
Lalu, jika pangeran menikah dengan wanita bangsa Arab, maka anaknya diberi gelar Raden Syarif dan Raden Ayu Syarifah jika perempuan.
Tapi jika pangeran ini menikah dengan perempuan berbangsa Cina maka anaknya akan bergelar Baba dan Nona.
Khusus untuk istri Sultan dari Kepulauan Bangka Belitung anak – anak Sultan dari sana diberi gelang Abang dan Yang.
Sedangkan gelar seperti ada Mas Agus, Kemas, Kiagus itu adalah hak sultan untuk menberikan gelar kepada seseorang.
“Secara makna, gelar ini tidak memiliki arti khusus. Karena Palembang ini tidak punya kasta,” ujarnya.
Jadi, kalau ada yang mengatakan Raden itu ada bengkilas atas dirumah limas, baru ada mas agus, ada kemas dan kiagus.
‘’Kita ada Baba ada Nona, ada Bang ada Yang, ada Raden Syarif, ada Raden Ayu Syarifah,” jelasnya.
Nah, gelar ini memang asli dari Sultan kalaupun ada hingga sekarang itu merupakan warisan dari ayah.
“Jadi nasab itu diambil dari ayah bukan ibu, misal yang punya gelar Raden Ayu menikah dengan orang Jawa maka gelar Radennya hilang,” pungkasnya.