Bekas Kelas SMPN 1 Cicalengka Bandung Ambruk Diterjang Angin Kencang

BANDUNG, KOMPAS.com – Sebuah ruang kelas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ambruk diterjang angin kencang pada Senin (24/10/2022).

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Cicalengka Toto Suryadi membenarkan hal tersebut.

Dia mengatakan, ruang kelas yang ambruk tersebut sudah tidak difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) sejak Juli 2022.

“Betul kejadiannya Senin. Sebelum hujan turun kan ada angin, kurang lebih pukul 12.30 WIB,” katanya ditemui, Selasa (25/10/2022).

Toto yang dirotasi ke SMPN 1 Cicalengka pada Januari 2022 sejak awal menilai ruangan tersebut sudah tidak layak dijadikan tempat KBM.

Dia kemudian memutuskan mengubah ruang tersebut menjadi gudang penyimpanan meja dan kursi, baik yang masih laik pakai maupun rusak.

“Jadi itu bekas kelas, setelah kami tinjau itu bangunan lama dan udah tua serta rapuh. Jadi kami jadikan gudang penyimpanan kursi dan meja karena riskan kalau dipakai KBM,” ungkapnya.

Saat pertama menjabat, Toto sudah mengantisipasi hal tersebut. Dia pun sudah meminta tukang bangunan untuk mengecek bangunan tersebut. Hasil saat itu, bangunan yang kini ambruk itu memang tidak laik.

“Hasil evaluasi, pengamatan, saya menyuruh tukang untuk mengecek kondisi bangunan tersebut waktu belum runtuh. Katanya sudah gak laikk pakai, riskan kalau untuk siswa KBM, akhirnya alih fungsikan, siswa dari kelas itu dipindahkan ke atas aula untuk KBM,” jelas dia.

Dia mengatakan, saat ruangan tersebut ambruk, sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar dan terdengar suara gemuruh.

Toto dan para guru sempat mengira bahwa suara gemuruh itu merupakan suara kereta yang terlepas dari rel, berasal dari belakang sekolah.

“Kejadian di waktu KBM, anak lagi belajar semua, saya juga kaget, dikira kereta api loncat dari rel, karena tepat di belakang itu ada rel kereta,” terangnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

 

Masuk kategori rusak berat

Bangunan seluas 7×9 meter persegi itu sudah berdiri sejak lama dan tergolong rusak berat.

Karena kondisinya sudah rusak berat, Toto mengatakan pihaknya memang tidak mengajukan renovasi menggunakan dana BOS. Sebab, dana BOS hanya bisa digunakan untuk perawatan bangunan saja.

“Saya seperti buah simalakama, maju kena, mundur kena, kalau saya kemarin memaksakan menggunakan Dana BOS untuk renovasi bangunan itu saya menyalahi aturan. Nantinya maksud baik diterimanya gak baik, jauh jauh hari saya sudah sampaikan ke atas, tolong prioritas kami ini direhab,” kata Toto.

Ia menyebut, bukan tidak peduli dengan kondisi bangunan tersebut, namun aturan yang mengikat membuatnya memilih untuk tidak memfungsikan kembali bangunan tersebut untuk KBM.

Jika bangunan yang kini ambruk itu kembali dibangun dan direnovasi, pihaknya mengaku akan memfungsikannya sebagai sarana dan prasarana belajar, dengan catatan sudah laik dan aman untuk dipakai.

Pantauan Kompas.com bangunan tersebut berdempetan langsung dengan Masjid serta tak jauh dari bangunan yang masih di fungsikan untuk KBM.

Atap hingga beberapa pilar dari bangunan tersebut ambruk seluruhnya dan menimpa kursi serta meja yang ada di dalam.

Tak hanya itu, untuk membatasi aktivitas siswa agar tak mendekati bangunan, pihak sekolah sudah membatasi dengan barang seadanya yang di halangi menggunakan tali.

Selain itu, terlihat juga dua orang tukang yang sudah mulai bekerja untuk merapihkan material sisa bangunan. Ambruknya salah satu kelas milik SMP Negeri 1 Cicalengka itu, sempat ramai di sosial media terutama Instagram.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *