Pesawat Listrik Pertama di Dunia Mengudara, Sukses Terbang 8 Menit

Jakarta – Era kendaraan listrik mulai merambah lebih luas. Tak sekadar mobil dan motor, atau kendaraan darat. Kini pesawat listrik sudah mulai diuji terbang.
Dikutip autoblog dan The Seattle Times, satu prototipe pesawat terbang penumpang listrik buatan perusahaan startup Eviation sudah menjalani uji terbang di Washington DC. Pengujian ini langsung dikawal oleh Federal Aviatio Administration Certifies.

Uji terbang pesawat terbang listrik pertama di dunia itu diklaim berhasil dengan memuaskan.

Ini merupakan pesawat pertama di dunia yang memilik penggerak bertenaga listrik. Sebagai sumber penyimpan tenaga, pesawat ini dibekali 21.500 sel baterai, yang disebutkan mirip dengan sel baterai mobil listrik. Selain itu, belum ada informasi lain yang dibocorkan oleh Eviation.

Bacaan Lainnya

Jika melihat dari dimensi yang ditawarkan, pesawat listrik ini merupakan pesawat kecil, dengan kapasitas 9 penumpang dan 2 pilot.

| Baca Juga : Wuih, Honda Buka Peluang Jual Motor Sport 250 Cc 4 Silinder di Indonesia

Uji terbang pesawat listrik ini dilakukan pada hari Selasa (27/9/2022) di Mases Lake Washington pukul 7.10 pagi waktu setempat. Pesawat listrik ini hanya mengudara selama 8 menit untuk kemudian langsung mendarat kembali.

Meski durasi terbangnya sangat singkat, Eviation melakukan uji terbang sebagai pembuktian bahwa pesawat listrik punya masa depan menjanjikan untuk digunakan sebagai pesawat komuter, yang mampu terbang pada ketinggian sekitar 15.000 kaki (4.572 meter).

| Baca Juga : Ini Dia Tampang Honda CBR250RR Terbaru, Harga Mulai Rp 62 Jutaan!

Diberitakan Electreck, Eviation menjadi perusahaan terdepan dalam pengembangan pesawat terbang listrik. Dikabarkan mereka sudah membuka pemesanan unit pesawat terbang tersebut dan akan mulai melakukan pengiriman pada 2026.

Saat ini pesawat listrik bikinan Eviation diklaim mampu menempuh jarak penerbangan 965 km. Meski banyak yang tak terkesan dengan jarak tersebut, Eviation menyebut sekitar 30% penerbangan di seluruh dunia berada di bawah 400 km.

Itu artinya, pesawat yang mereka produksi akan memiliki pasar yang cukup besar saat resmi dirilis nanti.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *