Menjaga Wayang Kulit Tetap Hidup di Kalangan Anak Muda

Di tengah gempuran arus budaya modern yang semakin tak terbendung, budaya tradisional pun menjadi semakin meredup. Banyak anak muda yang mulai meninggalkan atau bahkan melupakan kekayaan budaya yang dimiliki bangsanya.

Salah satu yang mulai dilupakan adalah wayang kulit. Budaya yang memiliki nilai filosofis akan kehidupan dan hubungan dengan semesta tersebut, terlihat sudah tidak menarik lagi di kalangan anak muda.

Padahal, wayang kulit sudah diakui oleh dunia sebagai salah satu warisan budaya takbenda. Dengan itu, nilai kultural yang dimiliki oleh wayang kulit sangatlah kental.

Bacaan Lainnya

Sebagai wujud dari jati diri bangsa, Sido Muncul melalui Produk Tolak Linu-nya menggelar kegiatan Panggung Wayang Kulit Tolak Linu. Melalui kegiatan tersebut, Tolak Linu berupaya ikut mempopulerkan dan melestarikan budaya tradisional Indonesia kepada anak muda.

Panggung Wayang Tolak Linu menggandeng Brand Ambassador-nya Elisha Orcarus Allaso guna memeriahkan kegiatan tersebut. Selain itu, dipilihnya Elisha sebagai Brand Ambassador Tolak Linu merupakan strategi PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul dalam mempopulerkan wayang kulit melalui konsep yang lebih modern agar kesenian wayang dicintai oleh kalangan anak muda.

Selain itu, Elisha juga terlibat dalam iklan Tolak Linu PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang mengusung konsep pewayangan sebagai tema utama iklan produk terbarunya.

Melalui iklan tersebut, diharapkan wayang dapat disampaikan secara lebih entertaining, sehingga kaum muda bisa lebih mengerti dan menikmati.

Sebagai informasi, Elisha merupakan pesinden wayang kulit yang sudah berkiprah sejak tahun 2011. Ia pun konsisten memperkenalkan budaya wayang melalui setiap pertunjukkan yang dibuatnya.

Yang lebih menarik, Elisha juga menempuh pendidikan Sarjana (S1) Pedalangan, Magister (S2) Psikologi, dan pendidikan Doktor (S3) Kajian Seni Masyarakat.

Kegiatan yang digelar oleh Sido Muncul guna menjaga wayang kulit tetap hidup di kalangan anak muda ini digelar di empat titik.

Wayangan Tolak Linu Sido Muncul digelar di Lapangan Karangsari (Barat RSUD) Wates, Pasar Kuliner Logandeng, Kelurahan Logandeng, Kapanewon Playen, Gunung Kidul, Lapangan Ngasinan Grabag, dan Halaman Kantor Kecamatan Purworejo.

Wayangan Tolak Linu Sido Muncul tersebut didalangi oleh Ki Jumbuh Siswanto dan Ni Elisha OA, Mimin, Apri, dan Tatin. Dalam acara tersebut, juga dilangsungkan kegiatan sembako murah, senam aerobik, undian berhadiah, dan perlombaan rakyat.

Melalui kegiatan Wayangan Tolak Linu Sido Muncul ini diharapkan bisa mengedukasi dan menimbulkan minat masyarakat terhadap seni budaya wayang.

Tolak Linu merupakan herbal untuk membantu meredakan pegal linu dan nyeri sendi. Minum setelah beraktivitas atau sebelum tidur untuk melancarkan peredaran darah, atasi capek dan lelah, jadi istirahat lebih maksimal.

Tolak Linu dapat dibeli secara online melalui website resmi e-commerce www.sidomunculstore.com atau Official Store Sido Muncul di Tokopedia, Shopee, Blibli, Bukalapak, Lazada, dan JD.ID.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *