Jakarta, CNN Indonesia — Serikat pekerja aktor Hollywood mengungkapkan salah satu poin kesepakatan yang ditawarkan pihak studio adalah penggunaan replika digital aktor menggunakan AI untuk selamanya.
Hal tersebut diungkit oleh Duncan Crabtree-Ireland, selaku Kepala Negosiator Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA), saat menggelar konferensi pers jelang aksi mogok massal.
“Mereka mengusulkan agar artis latar kami bisa dipindai, bayar untuk gaji satu hari, dan perusahaan mereka memiliki pindaian gambar dan rupa mereka, dan bisa dipakai selamanya,” ungkapnya, seperti diberitakan Reuters, Jumat (14/7).
Serikat pekerja aktor ini menolak ide tersebut ketika bernegosiasi dengan pihak studio dan produser.
Lantaran, salah satu hal yang mereka perjuangkan dalam aksi mogok massal ini adalah terkait penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang bisa mengeksploitasi suara hingga tampilan fisik mereka tanpa persetujuan.
“Jika menurut Anda itu adalah sebuah proposal terobosan, saya sarankan Anda pikir-pikir lagi,” tegasnya.
Namun, Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP) selaku pihak studio dan produser, membantah klaim SAG-AFTRA.
Proposal yang diajukan, kata mereka, malah membatasi penggunaan replika digital untuk fim yang memperkerjakan aktor tersebut.
“Penggunaan lain apa pun membutuhkan persetujuan dan tawar-menawar dari aktor untuk penggunaan tersebut, dan tunduk pada pembayaran minimum,” kata pihak AMPTP.
Sebanyak 160 ribu anggota SAG-AFTRA akan bergabung dengan serikat pekerja penulis Writers Guild of America (WGA) untuk berdemonstrasi melawan pihak studio.
Aksi turun ke jalan ini ditetapkan pada Kamis (13/7) dan akan mulai bergulir pada Jumat (14/7) tengah malam waktu AS.
Ini merupakan kali pertama para aktor dan penulis Hollywood melakukan aksi mogok kerja bersama dalam 63 tahun.
Pertemuan serikat aktor dengan pihak studio dan produser tidak menemui kesepakatan atas pembahasan pembaharuan kontrak kerja hingga kontrak kerja selesai pada Rabu (12/7) lalu.
SAG-AFTRA memperjuangkan kontrak kerja baru, terutama untuk memperjuangkan posisi mereka dengan hadirnya layanan streaming dan artificial intelligence (AI) di era masa kini.