Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan ada beberapa faktor yang menghambat pembangunan MRT Fase 2.
Sejumlah faktor hambatan ini pula yang mendorong pembengkakan biaya yang tadinya diperkirakan Rp 22,6 triliun pada 2018 menjadi Rp 25,3 triliun.
Pertama, adanya kenaikan harga rata-rata material lebih dari 50 persen sejak 2018. Kedua, adanya inflasi akibat perang Rusia-Ukraina. Ketiga, adanya isu kelangkaan semiconductor.
“Kita sangat tinggi teknologi, sistem jalan, telekomunikasi, otomisasi semuanya membutuhkan chip. Jadi, saat ada masalah di semiconductor, kita sebenarnya impact,” ujar Silvia saat ditemui di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2022)
Silvia.menambahkan, pembiayaan itu berdampak juga pada waktu pembuatan chip.
“Karena semua rebutan untuk mendapatkan produk dan material tersebut. Itu berpengaruh kepada kita,” imbuh dia.
Faktor hambatan keempat, kenaikan harga minyak dan energi dunia. Yang terakhir, jumlah stasiun yang lebih banyak untuk jalur kota Ancol Barat.
Si samping itu, PT MRT juga mengubah panjang jalur Fase 2. Mulanya, pembangunan Fase 2 direncanakan sepanjang 7,8 kilometer dari Bundaran HI hingga Kampung Bandan.
Baca juga: Sopir Mobil Todongkan Pistol di Tol Jagorawi Ternyata Oknum TNI di Kemenhan
Kemudian, jalur Fase 2 diubah menjadi dari Bundaran HI hingga Ancol Barat.
“Waktu itu masih di tahap perencanaan. Waktu itu juga jalur yang kami bicarakan (Fase 2) dari HI sampai Kampung Bandan, lalu diubah (menjadi Bundaran HI-Ancol Barat),” kata Silvia.