Dari 341 Desa yang Ada di OKI, 1 Desa Masuk Kategori Tertinggal

KAYUAGUNG, PALPOS.ID – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki 341 desa dari 18 kecamatan yang ada. Ratusan desa ini dikelompokkan dalam kategori desa tertinggal, berkembang, maju dan mandiri.

Hasil Survey Indeks Desa Membangun (IDM). Kecamatan Tulung Selapan ternyata paling banyak desa dengan kategori tertinggal. Kemudian, secara perlahan berubah dan menyisakan 1 desa lagi.

Kepala DPMD OKI, Arie Mulawarman melalui Kabid Peningkatan Sapras, Penggulangan Kemiskinan dan Evaluasi Pengembangan Desa, M Davies mengatakan, dari 314 desa, semua desa tertinggal berada di Kecamatan Tulung Selapan.

“Tahun 2020 ada 10 desa ; tahun 2021 6 desa ; tahun 2022 5 desa ; dan di tahun 2023 ini tersisa 1 desa lagi yakni Desa Simpang Tiga Makmur,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (30/8/2023).

Menurutnya, mungkin karena letak geografis, di Tulung Selapan banyak desa yang masuk kategori desa tertinggal. Namun sekarang hanya tinggal 1 desa tersebut saja.

“Desa Simpang Tiga Makmur penduduknya berjumlah 3.240 jiwa dengan luas wilayah 19.000 ha. Jika dilihat dari hasil pengukuran IDM, ketahanan ekonomi dan sosial di desa ini masih kurang, namun lingkungan sudah standar nilainya,” ujarnya.

ia menambahkan, pengkategorian desa, baik tertinggal, berkembang, maju dan mandiri itu atas dasar hasil pengukuran melalui survey IDM, dilihat dari ketahanan ekonomi, sosial dan lingkungan desa.

“Penilaian tiga sektor ketahanan itu dikalkulasikan. Hasilnya jadi acuan masuk kategori mana desa dimaksud. Untuk 2023 ini sudah dilakukan lagi pengukuran IDM bagi 314 desa di wilayah Kabupaten OKI,” tuturnya.

Dikatakannya lagi, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan oleh pendamping desa dan pendamping lokal desa dengan hasil pengukuran, Simpang Tiga Makmur masih masuk kategori desa tertinggal.

“Untuk kategori desa mandiri ada dua yaitu Desa Mulya Jaya, Kecamatan Mesuji Raya dan Tugumulyo, Kecamatan Lempuing. Sedangkan kategori desa maju ada 54 dan berkembang ada 257 desa,”tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *