Jakarta – Sejumlah video dan foto tragedi malam Halloween di Itaewon, Korea Selatan, dibagikan di media sosial. Pakar khawatir hal tersebut berdampak pada kesehatan mental.
Sejak Sabtu malam, video pendek dan foto yang diambil oleh saksi dan penonton membanjiri media sosial. Beberapa dari mereka menunjukkan apa yang terjadi pada malam yang kacau dengan sangat jelas sehingga beberapa penonton mengatakan bahwa mereka trauma.
Rekaman video penyelamat darurat yang melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada korban yang tergeletak di jalan menyebar dengan cepat. Foto-foto almarhum yang diselimuti selimut biru juga diunggah.
“Video dan foto mengerikan dari tragedi itu telah dibagikan melalui media sosial tanpa filter. Mereka dapat melanggar privasi orang yang meninggal dan yang selamat dan dapat menyebabkan rasa sakit lebih lanjut bagi para penyintas,” tulis pernyataan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Neuropsikiatri Korea Selatan dikutip dari Korea Times.
“Selain itu, foto dan video yang beredar dapat memicu trauma psikologis bagi banyak orang,” lanjutnya.
Para ahli menjelaskan bahwa melihat banyak foto berulang kali cenderung menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD). PTSD adalah gangguan kecemasan yang disebabkan oleh paparan peristiwa yang sangat menegangkan, menakutkan atau menyedihkan yang membuat seseorang menghidupkan kembali peristiwa itu melalui mimpi buruk dan kilas balik, atau mengalami perasaan bersalah.
Sejauh ini dilaporkan 154 orang meninggal diduga akibat henti jantung imbas insiden tersebut. Sebanyak 33 orang mengalami cedera berat dan ratusan lainnya masih dirawat di rumah sakit.