Viral Sekte Sesat di Korea, Warganet Spill Lokasi Gerejanya

Jakarta, CNBC Indonesia – Series dokumenter baru dari Netflix berjudul “In the Name of God: A Holy Betrayal” tengah ramai diperbincangkan. Series yang terdiri dari delapan episode tersebut membahas sejumlah sekte aliran sesat yang pernah menggemparkan Korea Selatan

“In the Name of God: A Holy Betrayal” menampilkan sisi gelap dari empat ketua sekte sesat yang cukup populer di Korea Selatan. Adapun salah satunya terkait Jesus Morning Star (JMS) atau Providence yang didirikan pada tahun 1980.

Menurut film dokumenter itu, pendiri JMS melakukan pelecehan seksual terhadap pengikut perempuan atas nama Tuhan dan agama. Jung Myung Seok akhirnya masuk penjara pada tahun 2008 dan menjalani hukuman sepuluh tahun karena pelecehan seksual dan dibebaskan pada tahun 2018.

Setelah dokumenter tersebut tayang perdana, ada berbagai postingan komunitas online yang mengungkap alamat gereja-gereja cabang JMS ini.

Seorang pengguna komunitas online menyatakan, “Ini adalah tempat pemimpin sekte yang melecehkan 10.000 wanita.”

Unggahan komunitas online juga mengungkap 90 lokasi dan alamat gereja cabang yang diduga memiliki kaitan dengan JMS. Termasuk alamat di kolom komentar, ada 120 lokasi di bawah gereja JMS.

Para korban juga mencantumkan penjelasan rinci tentang logo gereja yang dipajang di lokasi-lokasi tersebut.

Mereka berharap dengan terungkapnya alamat-alamat itu tidak ada lagi orang yang menjadi korban organisasi cabul ini.

JungMyung Seok, pendiriJMS, sempat dipenjara 10 tahun karena kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap wanita pengikutnya. Pada tahun 2018 ia dibebaskan dari penjara dengan pembebasan bersyarat dan menggunakan gelang kaki elektronik.

Disebutkan bahwa Jeong Myeong-seok dengan para pengikutnya masih aktif berkegiatan secara diam-diam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *