Urusan Sampah di Jakarta Disebut Akan Terus Jadi Masalah

Permasalahan sampah khususnya di Jakarta menjadi bahan perbincangan, terlebih saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggungnya.

Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan, isu tersebut akan tetap menjadi permasalahan di Jakarta.

Sampah di Jakarta akan terus jadi masalah. Faktor utama adalah pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat,” kata Yayat ketika dihubungi, Jumat (23/12/2022).

Bacaan Lainnya

Dia menjelaskan, manusia merupakan produsen utama masalah sampah. Kondisi tersebut, katanya, diperparah dengan tata kelola sampah yang belum tuntas sampai sekarang, khususnya pada lingkungan kumuh dan padat.

“Lokasi tersebut (lingkungan kumuh dan padat) sangat minim prasarana dan sarana pengelolaan sampah. Apalagi di daerah tepian sungai yang paling mudah membuang sampah ke badan air,” tambah Yayat.

Tidak hanya itu, pengelolaan sampah juga kerap terkendala masalah anggaran.

“Kalau dikaitkan tata kelola, biasanya terbentur pada alokasi anggaran. Di kalangan bawah, masalah iuran sampah jadi beban tersendiri. Jalan praktis bagi kalangan miskin perkotaan sampah menjadi tantangan sendiri,” ujar Yayat.

Oleh karena itu, dia menambahkan bahwa penangan sampah juga merupakan masalah kultural.

“Konsep 3R (reusereduce, dan recycle) juga belum efektif mengurai sampah karena jumlah volumenya tidak sepenuh ya mampu mengurangi sampah di hulu. Jadi, penanganan sampah tidak semata mata hanya masalah struktur tapi juga masalah kultur,” kata Yayat.

Pernyataan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan agar urusan sampah menjadi salah satu prioritas yang harus diselesaikan. Pasalnya, sejak Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo, urusan sampah tak kunjung selesai.

“Untuk awal menurut saya urusan sampah ini menjadi prioitas, saya pengalaman sejak Wali Kota sampai sekarang urusan sampah, belum pernah namanya beres,” kata Jokowi dalam acara Rakernas Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

“Mau membuat apa, insinerator aja urusannya yang namanya tipping fee sampe sekarang itu di Solo belum, sudah saya mulai awal dulu, berarti 20 tahun yang lalu sudah kita mulai sampai sekarang aja belum beres,” sambungnya.

Jokowi mengatakan saat menjadi sebagai Gubernur DKI Jakarta, dirinya memulai pengelolaan sampah di Sunter. Namun, sayangnya program itu belum juga dimulai.

“Saya enggak tau apakah sudah ada yang jadi. Jadi Gubernur di DKI, Sunter itu kita mulai sampai saya tidak jadi gubernur, tandatangan pun saya belum, padahal sudah kita rencanakan, belum,” ujarnya.

Dia pun sempat bertanya soal realisasi proyek pengelolaan sampah ini kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Jokowi mengaku senang apabila proyek ini sudah mulai berjalan.

“Saya enggak tahu sekarang apakah sudah (berjalan). 2023 hati-hati bisa mundur lagi, itu. Kalau sudah Pak, saya seneng. Tapi kalau masih 2023, saya masi sangsi, bukan karena Pak Heru ya. Sejak dulu kalau gitu memang,” ucap Jokowi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *