KORANSUMSEL.COM – Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah memulai pembangunan tugu keris di gerbang masuk kabupaten setempat.
Pembangunan tugu keris sepanjang 9 meter dengan berat 5 ton tersebut, yang tujuannya untuk menghargai para empu atau pengarajin keris dan paguyuban di Kabupaten Sumenep, malah menjadi polemik. Sebab, dalam pembangunannya tidak melibatkan para empu atau pengrajin keris dan paguyuban.
Ketua Paguyuban Sinar Payudan, Nurul Huda mengatakan, para empu atau pengrajin keris dan paguyuban di Sumenep, sangat kecewa dengan sikap Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. Sebab, dalam pembangunan tugu keris tersebut, tidak dilibatkan.
“Saya heran pada Bupati Fauzi, kenapa bertolak belakang dengan tujuan pembangunan tugu keris tersebut. Konon katanya ingin menghargai para empu, tapi faktanya malah mengabaikan dan terkesan tidak menghargai para empu,” katanya, Kamis (11/4/2024).
Nurul Huda menyatakan, jika memang mau menghargai para empu dan peguyuban keris di Sumenep, seharusnya dilibatkan. Namun, ternyata pada saat dilakukan perencanaan dan penetapan luk dan pamor apa yang akan digunakan, malah melibatkan orang yang tidak tahu tentang keris.
“Ini kan aneh, masa orang yang tidak tahu tentang ilmu keris dan tidak pernah membuat keris, malah dilibatkan dalam pembuatan tugu keris tersebut. Bahkan, pada saat peletakan batu pertama pembangunan tugu keris, para empu dan paguyuban juga tidak di undang,” tandasnya.