Siapa Sosok Penerus Jokowi? Survei Litbang Kompas Membuktikan…

Jakarta – Survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini turut merekam pendapat responden soal sosok yang pas menjadi penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Siapa yang lebih pas menjadi penerus Jokowi dalam survei ini?
Ada empat kluster atas pertanyaan sosok calon presiden yang bisa menjadi penerus Jokowi, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, sosok yang akan diusung PDIP dan Ganjar Pranowo. Responden yang dilibatkan dalam survei juga terbagi dari sisi kelas pendidikan, yaitu pendidikan dasar, pendidikan rendah, dan pendidikan tinggi.

Di kelas responden pendidikan tinggi, Ganjar Pranowo mendapat angka tertinggi yakni 20,0%. Di kelas pendidikan rendah, calon yang diusung PDIP mendapat angka tertinggi dengan 50,0%

Berikut ini hasil survei Litbang Kompas soal penerus Jokowi:

Antara Prabowo (Gerindra), Anies Baswedan (NasDem), atau sosok yang berpotensi dicalonkan partai lain, siapa yang Anda yakini bisa meneruskan agenda-agenda pembangunan yang sudah dilakukan pemerintahan Jokowi?

Anies Baswedan yang dicalonkan NasDem
– Tingkat pendidikan dasar: 50,9%
– Tingkat pendidikan rendah: 35,4%
– Tingkat pendidikan tinggi: 13,7%

Prabowo Subianto yang dicalonkan Gerindra
– Tingkat pendidikan dasar: 55,1%
– Tingkat pendidikan rendah: 34,6%
– Tingkat pendidikan tinggi: 10,3%

Sosok yang diusung PDIP
– Tingkat pendidikan dasar: 38,2%
– Tingkat pendidikan rendah: 50,0%
– Tingkat pendidikan tinggi: 11,8%

Ganjar Pranowo
– Tingkat pendidikan dasar: 35,0%
– Tingkat pendidikan rendah: 45,0%
– Tingkat pendidikan tinggi: 20,0%

Survei Litbang Kompas dilakukan pada periode 4-6 Oktober 2022 dengan melibatkan 508 responden dari 34 provinsi. Metode pengumpulan data survei melalui telepon. Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.

Tingkat kepercayaan survei dinyatakan 95 persen dengan nirpencuplikan penelitian +- 4,35 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei menyatakan kesalahan di luar pencuplikan sampel dimungkinkan terjadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *