Pura Dadia Ambruk Akibat Longsor

balitribune.co.id | Amlapura – Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Karangasem mengakibatkan terjadinya bencana longsor di beberapa tempat. Di Desa Muncan, Kecamatan Selat, sebuah bangunan Pura Dadia ambruk akibat longsor. Material longsoran  menutupi sebagian badan jalan raya menuju lokasi Galian C.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini di lokasi kejadian, Selasa (11/10) pagi, longsor tersebut terjadi Senin (10/10) sekitar pukul 14.30 Wita. Dan bangunan pura yang ambruk akibat longsor tersebut merupakan Pura Dadia Pande Ambal-ambal, di banjar Dinas Meranggi, Desa Muncan.

Sebelumnya menurut sejumlah warga memang terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi. Dan pagi itu di pura dadia tersebut sempat diselenggarakan rangkaian upacara Usabha Kapat. Dan untungnya sebelum kejadian rangkaian upacara sudah selesai diselenggarakan dan seluruh pemedek sudah pulang, sehingga kondisi pura saat itu sidah dalam keadaan kosong.

“Sebelumnya paginya di Pura Dadia ini diselenggarakan upacara Usabha Kapat, nah selesai upacara saat itu semua pemedek sudah pulang kerumah mereka. Setelah pulang sekitar pukul 14.30 saya mendapatkan telpun katanya puranya ambruk karena longsor. Saya langsung bergegas ke pura untuk mengecek kejadiannya,” ungkap Pengelingsir Pura Dadia Pande Ambal-ambal I Wayan Pande di lokasi kejadian.

Disebutkannya, ini merupakan kejadian longsor yang kesekian kalinya, sebelumnya beberapa tahun yang lalu karena hujan lebat, senderan pura setinggi 12 meter itu juga ambruk akibat longsor, setelah itu dilakukan perbaikan. Saat ini pun sebenarnya kata dia sedang dilakukan penggalian untuk pemasangan cakar ayam untuk memperkuat senderan pura. Namun naas belum lagi cakar ayam di pasang, senderan pura tersebut kembali ambruk.

Ambruknya bangunan pura dadia ini mengakibatkan senderan pura sepanjang 12 meter dengan tinggi 12 meter  rusak parah, dua gedong penyimpenan dan satu balai piasan juga hancur, dengan total kerugian yang dialami akibat kejadian ini berkisar Rp.105 Juta. “Menurut informasi yang kami terima, pihak pengempon pura sebelumnya sudah pernah mengajukan proposal dan telah mendapatkan bantuan perbaikan pura dari Pemprov Bali,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem, I Putu Eka Tirtana.

Maka kemungkinan tidak bisa lagi mengajukan bantuan ke Provinsi untuk perbaikan pura yang rusak akibat longsor ini. Pasca kejadian longsor tersebut, phak pengempon pura secara swadaya menyewa alat berat untuk membersihkan material longsoran, guna melanjutkan kembali membangun senderan pura tersebut dengan pemasangan cakar ayam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *