Puan Maharani Angkat Tongkat Komando Bung Karno demi Menangkan Ganjar, Ternyata Diyakini Jadi Azimat

TRIBUN-MEDAN.COM – Puan Maharani angkat tongkat komando Bung Karno.

Adapun Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani secara simbolis menerima tongkat komando estafet dari proklamator kemerdekaan RI Soekarno.

Tongkat komando Bung Karno ditunjukkan saat Apel Siaga Pemenagan Pileg dan Pilpres PDI-P yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang , Jumat (25/8/2024) lalu.

Presiden pertama RI itupun dihadirkan secara hologram menyampaikan pidato bertajuk Dedication of Life dari pidatonya di Kedubes AS pada 10 September 1966.

Di akhir pidato hologram, Soekarno meletakkan tongkatnya.

GAYA Puan Maharahi Pegang Tongkat Bung Karno

Kemudian di hadapan 33.000 kader partai, Puan mengangkat tinggi tongkat itu dan meletakkannya di meja pajangan.

Puan mengatakan, tongkat itu merupakan simbol amanat dari Bung Karno untuk melanjutkan perjuangan.

“Tongkat ini adalah simbol amanat dari Bung Karno agar kita berjuang untuk bangsa dan negara, agar kita berjuang untuk kesejahteraan bangsa dan negara,”

“Kita, PDI Perjuangan akan mewujudkan pemerintahan ke depan dipimpin oleh kader terbaik PDI Perjuangan, yaitu bapak Ganjar Pranowo,” kata Puan, dikutip Tribun-Medan.comd dari TribunJateng.com, Minggu (27/8/2023).

Usai menyampaikan pidato di depan ribuan kader partai banteng, Puan mengundang bacapres PDI-P Ganjar Pranowo untuk menyusulnya naik ke atas panggung dan menyampaikan berpidato.

“Untuk semuanya jangan sampe kita pedot oyot. Jangan sampai pedot oyot,”

“Jangan sampai perjuangan yang kita lakukan ini tercabut dari akarnya, karena itu mulai hari ini akan kita seruduk sekuat-sekuatnya sekat-sekat penghambat kemajuan negara. Dan ingat 170 hari lagi perjuangan kita akan menentukan nasib bangsa dan negara,” ujar Ganjar.

Saat Bung Karno dihadirkan secara virtual dalam Apel Siaga Pemenangan PDI-P

Ganjar juga menegaskan kesiapannya meneruskan kinerja dan keberhasilan Presiden Joko Widodo dalam membangun bangsa.

Khususnya dalam pembangunan infrastruktur.

“Saya berdiri di sini dengan keyakinan bahwa Indonesia sedang bertransformasi menuju negara maju.

Selama 2 periode yang merupakan kader PDI Perjuangan terbaik Pak Jokowi berhasil melakukan terobosan yang sangat sangat signifikan di bidang infrastruktur misalnya telah membangun jalan nasional sekitar 1.385 km, pembangunan jalan tol juga jauh lebih baik dituntaskan,” ujar Ganjar.

 

Diyakini Jadi Azimat

Adapun fakta dibalik tongkat komando Soekarno yang tak banyak diketahui orang.

Ternyata tongkat peninggalan Gajah Mada ini dipercaya menjadi azimat Bung Karno.

Bukan tanpa alasan, tongkat peninggalan Gajah Mada yang sering dibawa Bung Karno diyakini memiliki kesaktian.

Adapun Soekarno diyakini memiliki tongkat sakti sebagai salah satu pusaka sakti yang sering ia bawa ke mana-mana.

Ir Soekarno - Alasan Juni menjadi Bulan Bung Karno adalah, sebab pada bulan Juni terdapat sejumlah momen penting terkait Soekarno, Presiden pertama Indonesia sekaligus Proklamator.

Tongkat ini diyakini menjadi penyelamatnya dari berbagai upaya pembunuhan yang menyerangnya sampai 7 kali.

Setidaknya hal itulah yang menjadi penilaian beberapa orang.

Soekarno sendiri pernah mengungkapkan terkait ancaman pembunuhan tersebut dalam pidato pelengkap Nawaksara.

Namun, dalam pidato pelengkapnya tersebut ia menegaskan jika lolosnya ia dari berbagai upaya pembunuhan itu semata-mata karena perlindungan Allah SWT.

“Syukur alhamdullilah, saya dalam semua peristiwa itu dilindungi oleh Tuhan,”

“Kalau tidak, tentu saya sudah mati terbunuh. Dan mungkin, akan saudara namakan Tragedi Nasional,” kata Soekarno dalam pidatonya.

Meski begitu banyak yang beranggapan Soekarno orang sakti.

Ia juga sudah lama dikenal sebagai pecinta benda pusaka.

Salah satu benda pusaka yang ia miliki adalah Aji Lembu Sekilan yang konon dimiliki Patih Gajah Mada.

Ajimat ini disebut-sebut sanggup melindungi pemegangnya dari bahaya.

Tidak hanya itu, ada juga Wesi Kuning yang diyakini banyak orang selalu ia kantongi ke manapun ia pergi.

Wesi Kuning berukuran sebesar lidi, tapi khasiatnya sama dengan Aji Lembu Sekilan, konon juga katanya pernah dimiliki Adipati Menakjinggo yang melawan Majapahit demi bisa mengawini Ratu Majapahit, Dewi Suhito.

Konon yang bisa memiliki Wesi Kuning diyakini terlindung dari berbagai bahaya dan kejahatan musuh.

Dan konon katanya, pusaka ini sudah dimusnahkan dan hanya serpihan kecilnya saja yang dipegang Soekarno.

Kemudian ada tongkat komando yang selalu ia bawa ke manapun ia pergi, konon ada kekuatan gaib di tongkat tersebut karena berisi keris pusaka yang sangat sakti.

Tongkat terbuat dari Kayu Pucang Kalak yang dianggap memiliki khasiat kanuragan.

Jika ditaruh di atas air, maka bayangan kayu akan menyerupai ular yang sedang berenang.

Kelebihan keris pusaka ini dianggap sanggup melindungi pemegangnya dari bahaya yang mengancam, dan juga sanggup meluluhkan hati para lawannya, menimbulkan rasa iba, dan bisa menambah kewibawaan.

Selain itu juga ada keris pusaka peninggalan Perang Puputan, Bali, yang pernah dipakai Raja Singasara berperang dan menelan banyak korban jiwa.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *