Pengumuman! Ada Duit Rp 1 M Buat Nelayan yang ‘Tangkap’ Sampah dari Laut

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan dana kompensasi sebesar Rp 1.032.000.000 (Rp 1 miliar) untuk nelayan yang mengumpulkan sampah dari laut. Hal ini masuk dalam aksi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL).

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan anggaran itu disiapkan untuk nelayan yang akan mengumpulkan sampah selama periode satu bulan ini Oktober 2022. Dalam satu bulan ini, nelayan yang tercatat di KKP diminta untuk tidak melaut atau mencari ikan, hanya fokus mengumpulkan sampah.

| Baca Juga : Kisah Maryadi, Nelayan Tradisional Muara Angke yang Berjuang Sekolahkan Anak hingga Sarjana

Bacaan Lainnya

“Ada satu program musim penangkapan ikan tahun ini, satu bulan kita minta untuk tidak menangkap ikan jadi mengambil sampah plastik di laut. Namun tidak akan mengganggu pendapatan mereka, karena KKP khusus mereka di dalam kita hentikan menangkap ikan, KKP berikan kompensasi yang sama harganya sama dengan harga ikan per kilo (di setiap daerah),” jelasnya dalam konferensi pers di KKP, Selasa (4/10/2022).

Trenggono menjelaskan aksi Gernas BCL ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Targetnya pemerintah berkomitmen menanggulangi pencemaran sampah plastik di laut dengan target pengurangan sampah plastik laut sebesar 70 % pada tahun 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo mengatakan, nelayan yang tercatat di KKP berdasarkan nelayan yang memiliki Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) sebanyak 1.721 nelayan dari berbagai daerah.

| Baca Juga : Harga BBM Naik, Nelayan Gunungkidul Terbantu Panen Teri

Targetnya nelayan bisa mengumpulkan sampah sebanyak 4 kilogram (kg). Anggaran yang disiapkan sebanyak Rp 1,032 miliar itu akan disalurkan langsung ke rekening nelayan, karena nelayan yang sudah tercatat di KUSUKA itu telah memiliki rekening Bank BRI.

“2,2 juta kita verifikasi 3.000 verifikasi tersisa 1.721 betul-betul nelayan yang betul mengambil ikan pulang dan terdaftar di KUSUKA. Ini akan berlanjut, setahun dalam bulan Oktober dalam rangka kick off, menjelang G20 momen itu aksi konkrit ini begini. Karen nagar luar berkomitmen aksinya ini kami Indonesia,” tuturnya.

Harga sampah yang akan dibeli pemerintah ini harganya diambil rata-rata harga ikan per kilo di daerah tersebut. Victor menjelaskan akan diambil harga tengah-tengah dari terendah dan tertinggi.

| Baca Juga : 2 Hari Hilang, Nelayan Tewas Mengambang di Pantai Cipalawah Garut

“Misalnya di Aceh harga ikan terendah Rp 3.000 per kilogram sampai Rp 8.000 yaudah kita ambil tengah-tengah Rp 5.000. Nah itu lebih baik dibandingkan dijual di starup seharga bisanya Rp 1.800an,” tutupnya

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *