Pembangunan atau revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI, Jakarta Pusat, diminta disetop. Permintaan itu datang dari sejarawan JJ Rizal.
“Pak Gubernur mohon stop pembangunan halte tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional,” kicau JJ Rizal dalam akun Twitter miliknya, @JJRizal, Kamis (29/9/2022).
JJ Rizal telah mengizinkan twitnya itu untuk dikutip media.
Dalam twit itu, JJ Rizal juga menyebutkan PT Transjakarta harusnya berefleksi mengadopsi etos kerja Presiden pertama RI Soekarno.
“Sekali lg mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yg arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno, jgn biarkan halte2 itu jd noda di buku sejarah masa pemerintahan bpk yg kaya prestasi,” lanjut JJ Rizal.
Baca Juga : Kejati Banten Dalami Kasus Mafia Tanah di Kantor Pertanahan Lebak, Ada Transaksi Mencurigakan Rp 15 Miliar
JJ Rizal berharap, PT Transjakarta menemukan desain halte yang tepat, alih-alih menutup pandangan Patung Selamat Datang
Dikonfirmasi secara terpisah, pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan sepakat dengan usulan JJ Rizal itu.
“Kawasan di situ memang sejak awal dibangun oleh visi Soekarno,” kata Azas saat dihubungi, Kamis petang.
Azas menambahkan, PT Transjakarta seharusnya tidak perlu membangun halte yang besar.
“Harusnya yang dibangun itu sistem integrasi Transjakarta dengan moda angkutan umum massal yang lain seperti KRL, MRT, dan LRT,” tutur Azas.
“Halte sih yang cukup saja, yang penting penggunanya aman, nyaman, dan akses,” kata dia.