Nenek 71 Tahun Naik Xpander Tabrak Angkot di Sukabumi, 3 Orang Tewas

KOMPAS.com – Kecelakaan yang melibatkan mobil minibus Mitsubishi Xpander dengan angkutan kota (angkot) yang terjadi di Jalan RA Kosasih, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat terjadi pada Kamis (22/9/2022).

Kecelakaan tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi Kota Ipda Jajat Munajat mengatakan, kejadian bermula saat Xpander berpelat F 1349 OJ melaju dengan kecepatan tinggi dari perumahan Pesona Cibeureum menuju Jalan RA Kosasih.

Mobil itu dikendarai oleh perempuan berusia 71 tahun berinisial EH.

Video viral terekam CCTV

Peristiwa kecelakaan tersebut juga terekam dalam CCTV yang berada di dekat pos satpam Perumahan Pesona Cibeureum.

Dari hasil rekaman CCTV berdurasi 14 detik, mobil tersebut tiba-tiba keluar dengan kecepatan tinggi.

Bahkan dalam rekaman tersebut terlihat satpam yang menjaga portal kaget saat melihat mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi.

Mobil tersebut melesat lalu menghantam mobil angkot berwarna merah muda.

Satpam Kompleks Pesona Cibureum, Indra Gunawan (43) mengatakan, ia melihat mobil Xpander keluar dari Pesona Cibereum dengan kecepatan sangat tinggi dan menabrak pembatas jalan komplek.

“Awalnya mobil ini dari atas arah pesona cepat, pertama nabrak pembatas ini (jalan). Kemudian di depan nabrak angkot yang angkottnya langsung masuk ke seberang jalan (warung jalan RA Kosasih),” ujar dia.

“Di dalam mobil satu orang si ibu. Kalo dari angkot enggak tahu. Korban di mobil angkot sudah dibawa ke rumah sakit,” tambah dia.

Kecelakaan menewaskan 3 orang

Setelah mobil melesat hingga menabrak pembatas jalan keluar komplek, mobil itu langsung menabrak gerobak pedagang cakue.

Kemudian, Xpander menerjang bagian belakang angkot merah muda itu dan membuat angkot terpelanting menabrak ruko yang berada di Jalan RA Kosasih lajur kanan arah Sukabumi.

Jajat mengatakan, akibat kejadian tersebut sebanyak tiga orang meninggal dunia dan tiga orang tercatat mengalami luka berat.

“Korban meninggal sopir angkot, penumpang, dan pedagang cakue sedangkan luka ringan sopir Xpander dan dua pemilik warung,” ujar Jajat.

Pemilik warung Feri (38) mengatakan, ia mengatakan sempat kaget melihat kejadian di depan matanya.

“Saya mendengar benturan. Lalu keluar ternyata tabrakan, saya lihat tiga orang sudah tergeletak dan ada yang tergencet,” ucap dia.

Diduga rem blong

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/9/2022), Jajat mengatakan, setelah menabrak ruko, EH mengalami luka dan sempat sesak napas.

Karena kondisi itu, polisi belum bisa mewawancarai EH sampai kondisinya stabil.

“Diberikan waktu untuk perawatan dulu, sampai betul-betul yang bersangkutan siap memberikan keterangan,” ujar Jajat.

Dari pemeriksaan awal, pengemudi Xpander mengaku rem mobilnya tidak berfungsi atau rem blong.

“Dugaan yang disampaikan pengemudi itu perlu pembuktian,” tutur dia.

Masih menunggu hasil rampcheck

Terkait kecelakaan tersebut, polisi masih melakukan ramcheck dengan menggandeng Dinas Perhubungan Kota Sukabumi.

Pihaknya juga akan koordinasi dengan Agen Tunggal Pemilik Merek (ATPM) yang mengeluarkan Mitsubishi Xpander.

Pengecekan ramcheck ini dilakukan guna memastikan bahwa fungsi dari mesin mobil apakah sesuai dengan pengakuan EH atau ada faktor lain.

“Saat ini belum ada statement soal penyebab mobil melaju kencang,” ujar Jajat saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/9/2022).

Ia menyampaikan, pihaknya masih menunggu hasil ramcheck dari Dinas Perhubungan dan uji fungsional mesin dari ATPM Mitsubishi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *