Misteri Pembantaian Dukun Santet Banyuwangi 1998

KOMPAS.com – Pembantaian Dukun Santet Banyuwangi atau yang juga dikenal sebagai Pembantaian Banyuwangi 1998, adalah sebuah peristiwa berdarah dalam sejarah Indonesia.

Ratusan orang menjadi korban dalam Pembantaian Dukun Santet Banyuwangi yang berlangsung pada Februari hingga September 1998.

Pembantaian Dukun Santet Banyuwangi termasuk salah satu kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia yang belum terlesaikan hingga kini.

Meski sudah puluhan tahun berlalu, belum diketahui secara pasti motif dan siapa dalang di balik peristiwa berdarah yang juga dikenal dengan sebutan Geger Santet Banyuwangi ini.

Latar belakang

Peristiwa Pembantaian Banyuwangi 1998 berawal dari pendataan dukun atau orang-orang yang masih memiliki kekuatan magis oleh Purnomo Sidik, bupati Banyuwangi kali itu.

Purnomo Sidik mengirimkan radiogram kepada seluruh jajaran aparat pemerintah dari camat hingga kepala desa untuk mendata orang-orang yang dianggap dukun santet.

Radiogram itu dikeluarkan oleh bupati pada 6 Februari 1998.

Sejatinya, pendataan ini dilakukan untuk memberi perlindungan kepada orang-orang yang diduga merupakan dukun santen di Banyuwangi.

Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya. Radiogram berisi data orang-orang yang diduga dukun, bocor dan diterima oleh sekelompok orang.

Akhirnya, data tersebut justru memberi informasi kepada kelompok tertentu untuk melakukan penyisiran, kekerasan, dan pembunuhan massal terhadap orang-orang yang diduga dukun santet di Banyuwangi.

Ketika radiogram dari Purnomo Sidik baru dikeluarkan pada Februari 1998, sudah terjadi pembunuhan terhadap orang-orang yang dituding sebagai dukun santet di Banyuwangi.

Sejak Januari hingga Maret 1998, dilaporkan terjadi lima kasus pembunuhan terhadap dukun santet di Banyuwangi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *