SUMEKS.CO – Walaupun dianggap sebagai hal yang sia-sia dan membawa dampak buruk pada kinerja seseorang, melamun ternyata memiliki banyak manfaat.
Baik bagi kesehatan mental, kesehatan fisik bahkan hubungan sosial.
Asal tak berlebihan, mungkin kita perlu sesekali melamun untuk meringankan beban pikiran kita sehingga lebih tenang.
Namun ada juga yang beranggapan kebiasaan melamun bisa bikin Anda kesambet setan alias kesurupan.
Menurut ahli, via Halodoc, melamun punya manfaat terhadap tubuh, salah satunya memberikan efek relaksasi.
Ketika orang melamun dan mengabaikan dunia luar, hal ini kata ahli, dapat mendorong relaksasi mental.
Ketika hal itu terjadi, maka pikiran akan mengalir dan membawa Anda pada kondisi bernama gelombang alfa.
Ketika masuk pada kondisi ini, Anda secara tidak langsung membiarkan otak untuk beristirahat dari kerjanya.
Hal ini lah yang menjelaskan mengapa melamun itu terkadang baik, karena yang namanya otak juga perlu untuk diistirahatkan.
Selain itu, melamun disebut dapat membantu orang dalam menemukan jawaban yang mereka cari, dan membuat ide baru datang mengalir.
Lamunan juga disebut positif ketika apa yang dilamunkan orang itu memberikan tujuan dalam hidup.
Melamunkan target yang ingin dicapai dalam kehidupan ini, adalah salah satu alasan mengapa melamun adalah hal yang baik untuk dilakukan.
Seperti disebutkan tadi, bahwa melamun dapat mendatangkan ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Ketika hal ini mampu dicapai, secara tidak langsung mereka yang melamun justru melatih dirinya untuk lebih kreatif.
Itu jika bicara manfaat melamun terhadap kesehatan mental. Akan tetapi, kebiasaan melamun juga bisa jadi bumerang.
Ya, melamun bisa berakhir negatif apa bila dalam lamunannya, seseorang justru menjadi overthingking, memikirkan hal-hal yang belum terjadi dan justru menimbulkan stres.
Hal buruk lain yang bisa disebabkan dari kebiasaan melamun adalah yang namanya maladaptive daydream.
Mereka yang mengalami kondisi ini akan mengalami gangguan atau masalah pada kualitas hidup mereka di dunianya, akibat terlarut dalam lamunan atau khayalannya. (*)