Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku senang dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memintanya ‘eman-eman’ atau berhati-hati dalam menggunakan uang negara. Ia menilai, arahan Jokowi itu bisa menjadi senjata dalam mengelola APBN.
“Pak Jokowi tadi minta Menkeu berhati-hati, kita senang. Karena kalau nanti ada yang minta belanja macam-macam, kita bilang tadi Pak Presiden suruh hati-hati. Jadi itu membuat kita bisa melihat secara jauh lebih baik,” ujarnya dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Sri Mulyani mengatakan, di tengah kondisi ekonomi dunia yang masih menantang, pihaknya akan menjaga kesehatan APBN terlebih setelah dua tahun tertekan pandemi Covid-19. Ia bilang, dengan kondisi yang sehat, maka APBN bisa menjalankan fungsinya sebagai peredam guncangan ekonomi atau shock absorber.
Oleh sebab itu, pemerintah menargetkan defisit APBN tahun 2023 sebesar 2,85 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), kembali pada level di masa pra pandemi yaitu di bawah 3 persen terhadap PDB.
Pada 2020 defisit APBN melebar mencapai 6,09 persen terhadap PDB dan di 2021 mencapai 4,65 persen terhadap PDB dikarenakan penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga : Resesi Global Mengancam, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Sudah Pulih